Moderna Klaim Vaksinnya Efektif 93 Persen Setelah 6 Bulan, tapi Rekomendasikan Booster
Bersama produsen vaksin berbasis mRNA lainnya, Pfizer, Moderna merekomendasikan suntikan booster. Namun para pejabat dari pemerintahan negara pengguna, termasuk Amerika Serikat, menuntut lebih banyak bukti terlebih dulu.
Berdasarkan penelitian di beberapa negara, varian Delta memang menurunkan tingkat efektivitas vaksin Covid-19. Namun untuk vaksin mRNA seperti Pfizer, penurunan efektivitas tak sampai menyebabkan penyakit parah bagi pengguna.
Pfizer pada pekan lalu mengungkap data, kemanjuran vaksinnya berkurang sekitar 6 persen setiap 2 bulan atau menjadi sekitar 84 persen 6 bulan setelah suntikan kedua. Ini menjadi alasan Pfizer untuk meminta otorisasi suntikan booster di AS mulai akhir bulan ini.
Vaksin Pfizer dan Moderna memang serupa, namun tidak identik. Dosis vaksin Moderna berisi 100 mikrogram, sedangkan Pfizer 30 mikrogram.
Moderna telah menguji coba versi dosis 50 mikrogram untuk suntikan booster. Studi dari tiga kandidat booster berbeda menghasilkan respons antibodi yang kuat dalam melawan beberapa varian, termasuk Gamma, Beta, dan Delta.
Dosis lebih tinggi mungkin berperan dalam meningkatkan daya tahan pengguna, namun perusahaan cukup puas dengan perlindungan yang diberikan dari dosis versi booster. Meski demikian Moderna juga sedang menguji suntikan booster berdosis 100 mikrogram.
Editor: Anton Suhartono