Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Keji! Ini Motif Pembunuhan dan Mutilasi Istri Pegawai Pajak Manokwari
Advertisement . Scroll to see content

Monster! Petugas RS Cabuli Sedikitnya 100 Mayat Perempuan, termasuk Anak-Anak

Minggu, 07 November 2021 - 13:56:00 WIB
Monster! Petugas RS Cabuli Sedikitnya 100 Mayat Perempuan, termasuk Anak-Anak
Ilustrasi mayat di kamar jenazah RS. (Foto: Ist.)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id – Seorang petugas rumah sakit mengaku telah membunuh dua perempuan pada 1987. Tak hanya itu, dia juga mencabuli sedikitnya 100 mayat perempuan, termasuk anak-anak, di kamar jenazah.

Terdakwa bernama David Fuller (67). Dia adalah warga Heathfield, East Sussex, Inggris. Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tinggi Maidstone, pekan ini, Fuller mengaku telah menyerang Wendy Knell dan Caroline Pierce di Tunbridge Wells, 34 tahun silam.

Sebelumnya, Fuller juga mengakui telah melakukan pelecehan seksual di dua kamar mayat rumah sakit di Kota Kent selama 12 tahun.

“Ini adalah kasus yang mengejutkan. Kejahatan yang menjijikkan ini dapat menyebabkan kemarahan dan keprihatinan publik,” kata Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel, dikutip dari BBC, Minggu (7/11/2021).

“Saya juga ingin mengenang Wendy Knell dan Caroline Pierce, dua perempuan muda yang nyawanya direnggut secara brutal lebih dari 30 tahun yang lalu. Saya harap keluarga mereka dapat menemukan ketenangan setelah melihat keadilan akhirnya ditegakkan,” ucap Patel.

Menjelang persidangan, Fuller mengaku bersalah atas 51 kejatahan, termasuk 44 tuduhan yang terkait dengan pencabulan 78 korban yang diidentifikasi di dua kamar mayat tempat dia bekerja sebagai tukang listrik.

David Fuller, pelaku pembunuhan dua perempuan dan pencabulan terhadap 100 mayat perempuan di Inggris. (Foto: Kepolisian Kent)
David Fuller, pelaku pembunuhan dua perempuan dan pencabulan terhadap 100 mayat perempuan di Inggris. (Foto: Kepolisian Kent)

Jadwal sidang pembacaan vonis terhadap Fuller belum ditetapkan pengadilan.

Penyelidik mengatakan, kasus itu kembali diangkat setelah polisi menemukan kemajuan baru-baru ini dalam pengujian DNA. Operasi besar-besaran oleh polisi—yang menelan biaya 2,5 juta poundsterling (Rp48,32 miliar)—akhirnya menghubungkan Fuller dengan kasus pembunuhan ganda yang dijuluki The Bedsit Murders alias “Pembunuhan di Tempat Tidur” itu.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut