Muncul Virus Corona Varian Baru, Arab Saudi Hentikan Penerbangan Internasional

Senin, 21 Desember 2020 - 05:54:00 WIB

Arab Saudi menghentikan penerbangan internasional menyusul temuan varian baru virus corona (Foto: AFP)

KAIRO, iNews.id - Arab Saudi menangguhkan semua penerbangan komersial internasional selama sepekan terkait kasus infeksi Covid-19 melibatkan pendatang asing serta kekhawatiran soal varian baru virus corona.

Penangguhan penerbangan bisa diperpanjang kembali jika kasus-kasus baru infeksi ditemukan kembali. Namun aturan ini tidak berlaku bagi penerbangan keluar Saudi yang sudah terjadwal sebelumnya.

Gencatan Senjata di Gaza Memang Rapuh sejak Hari Pertama

Kantor berita Saudi Press Agency (SPA), mengutip sumber dari Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, Senin (21/12/2020), melaporkan, aturan ini juga berlaku bagi kedatangan melalui laut dan darat.

Disebutkan, langkah-langkah ini diambil setelah penyebaran virus corona varian baru yang dilaporkan sejumlah negara. Virus corona varian baru tersebut diyakini dapat menular lebih cepat.

Belanda Larang Penerbangan dari Inggris Pascatemuan Covid Varian Baru yang Lebih Menular

Sebelumnya Inggris melaporkan temuan varian corona jenis baru yang memicu lonjakan kasus di negara itu sejak beberapa pekan terakhir. Perdana Menteri Boris Johnson mengumpulkan para menteri seniornya pada Jumat malam lalu untuk membahas masalah ini.

Menuyusul temuan ini, beberapa negara Eropa mengumumkan akan menutup perbatasannya bagi pendatang asal Inggris sejak akhir pekan lalu.

Ada Virus Corona Varian Baru, PM Inggris Boris Johnson Mendadak Panggil Menteri

Belgia dan Italia mengumumkan lebih dulu, disusul kemudian dengan Belanda yang menghentikan penerbangan dari Inggris.

Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo mengatakan, selain melalui udara, negaranya juga ditutup bagi kedatangan asal Inggris melalui perjananan kereta cepat Eurostar.

Belgia juga sudah berkomunikasi dengan Prancis terkait daftar penumpang yang transit dari Inggris ke Belgia.

Italia juga mengumumkan kebijakan serupa yang disampaikan Menteri Luar Negeri Luigi di Maio dalam unggahan di Facebook.

Editor: Anton Suhartono