Muntahan Ikan Paus Bernilai Rp8,3 Miliar Ditemukan di Pinggir Pantai, Bisa Bikin Kaya Mendadak
Ambergris adalah zat langka, sering dikenal sebagai emas terapung, yang diburu para pembuat parfum selama berabad-abad. Ambergris hanya dihasilkan oleh sekitar satu dari 100 paus sperma.
Dalam novel Moby-Dick, novelis Herman Melville mendedikasikan satu bab penuh di bab 92 menceritakan tentang ambergris. Dia menggambarkannya sebagai "lembut, berlilin, dan sangat harum dan pedas, yang sebagian besar digunakan dalam wewangian".
Asal usul ambergris baru terungkap setelah perburuan paus skala besar dimulai awal abad ke-19. Paus memakan cumi-cumi dan sotong dalam jumlah besar yang sebagian besar tidak dapat dicerna dan dimuntahkan. Namun, sebagian tetap di usus dan selama bertahun-tahun mengikat bersama di usus ikan paus yang akhirnya membentuk ambergris.
Paus sperma terkadang mengeluarkan zat lilin padat ini. Itulah sebabnya muntahan ikan puas paling sering ditemukan mengambang di laut. Namun terkadang, seperti pada kasus paus di La Palma, dia tumbuh terlalu besar sehingga merusak usus dan membunuh paus tersebut.
Ambergris memiliki aroma kayu seperti kayu cendana. Muntahan paus ini juga mengandung ambrein, yakni alkohol tidak berbau yang dapat memperbaiki dan memperpanjang umur aroma. Itu sebabnya, ambergris sangat populer di kalangan pembuat parfum.
Meski sangat populer dan nilainya mahal, sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Australia, dan India telah melarang perdagangan ambergris sebagai bagian dari larangan perburuan dan eksploitasi paus.
Editor: Maria Christina