Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral, Gedung Petronas Tower 3 Kuala Lumpur Terbakar
Advertisement . Scroll to see content

Murka, Mahathir Sebut Anwar Ibrahim Diktator gegara Acaranya Dibatalkan

Senin, 20 Maret 2023 - 11:51:00 WIB
Murka, Mahathir Sebut Anwar Ibrahim Diktator gegara Acaranya Dibatalkan
Mahathir Mohamad (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KUALA LUMPUR, iNews.id - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyebut Anwar Ibrahim sebagai diktator. Pernyataannya disampaikan merespons larangan acara unjuk rasa Proklamasi Melayu yang seharusnya digelar pada Minggu kemarin.

Tak ada satu pun venue acara yang sedianya dihadiri Mahathir itu yang mengizinkan tempatnya digunakan. 

Mahathir mengaku tidak memiliki bukti bahwa Anwar berada di balik pembatalan mendadak acara solidaritas Melayu tersebut. Namun dia menegaskan masa kepemimpinan Anwar ditandai dengan meningkatnya sikap intoleransi, termasuk dalam hal kebebasan berbicara yakni dengan menyerang oposisi dan para pengkritik.

"Dari pidatonya yang menentang saya, saya yakin dia berada di balik pelarangan ini untuk mencoba menutup mulut orang yang ingin mengatakan yang sebenarnya," kata Mahathir, dikutip dari The Straits Times.

“Hanya diktator yang tidak mengizinkan orang mengkritik pemerintah," ujarnya, menegaskan.

Mahathir mengaku tak paham mengapa pemerintahan Anwar takut pada orang Melayu, sehingga tidak memberikan izin acaranya.  Menurut Mahathir, penyelenggara sudah mencoba empat tempat tapi tidak ada yang mengizinkan. Pertemuan ini seperti acara rasis yang harus ditentang.

"Sebenarnya ketika Anda memblokade satu ras, Anda lah yang rasis,” kata Mahathir.

Selama gerakan Reformasi di pemerintahannya, lanjut Mahathir, pendukung Anwar kerap menggelar unjuk rasa yang keras namun tak diganggu.

“Ini adalah pemerintahan diktator. Orang-orang menuduh saya sebagai diktator, tapi beri tahu saya diktator mana yang mundur. Pers disensor, tidak ada berita buruk mengenai pemerintah yang dicetak,” ujarnya lagi.

Mahathir mundur dari jabatan PM pada 2020 setelah koalisi Pakatan Harapan menang dalam pemilu 2018. Keduanya menyatukan kekuatan untuk melawan koalisi Barisan Nasional yang dipimpin Najib Razak. Pengunduran diri Mahathir itu juga menutup peluang Anwar naik sebagai PM ketika itu. Sebelum pemilu, Mahathir berjanji akan menyerahkan jabatan PM kepada Anwar. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut