YANGON, iNews.id – Polisi Myanmar menembak mati empat pendemo saat menumpas aksi unjuk rasa menolak kudeta militer di seluruh negeri, Minggu (28/2/2021). Selain itu, tindakan represif aparat juga menyebabkan sejumlah orang terluka.
Seorang perempuan juga dilaporkan tewas setelah polisi melemparkan granat setrum untuk membubarkan aksi protes yang digelar para guru di kota terbesar Myanmar, Yangon. Kendati demikian, penyebab kematian guru itu masih belum diketahui, kata putri dan seorang rekan korban.
Profil Gabriele Nunziati, Jurnalis Italia yang Dipecat karena Tanya Tanggung Jawab Israel di Gaza
Myanmar berada dalam kekacauan sejak tentara merebut kekuasaan dan menahan pemimpin pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi dan sejumlah elite politik lainnya pada 1 Februari lalu. Kelompok militer menuduh telah terjadi kecurangan dalam pemilihan November yang dimenangkan partai Suu Kyi, NLD, secara telak.
Hingga siang tadi, Reuters melaporkan jumlah korban tewas dalam demonstrasi di Myanmar hari ini sebanyak dua orang. Satu korban berada di Kota Dawei, sedangkan yang lain di Yangon.
Diam-Diam Militer Myanmar Pindahkan Lokasi Penahanan Aung San Suu Kyi
Namun, hingga petang ini, total korban tewas menjadi lima orang. Ada kemungkinan besar jumlah korban terus bertambah.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku