Nah, Bos FBI Waswas Serangan Teror Rusia yang Tewaskan 144 Orang Terjadi di AS
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui serangan dilakukan kelompok radikal Islam, namun mencurigai Ukraina di balik aktor intelektualnya.
"Potensi serangan terkoordinasi di sini, di tanah air, mirip dengan serangan ISIS-K yang kita lihat di Russia Concert Hall beberapa pekan lalu,” kata Wray.
Dia juga berencana menekan anggota Kongres agar memperpanjang program pengawasan, sebagian besar ditujukan kepada umat Islam, yang akan berakhir bulan ini. Program itu, kata dia, menjadi alat yang sangat diperlukan untuk melawan musuh AS.
Pengajuan terhadap perombakan terhadap program tersebut ditolak oleh DPR AS di tengah kekhawatiran dari bipartisan bahwa program tersebut tidak cukup membatasi kewenangan pengawasan pemerintah.
“Ini penting dalam mengamankan negara kita, dan kita sedang berada dalam masa krisis,” kata Wray.
Editor: Anton Suhartono