Nah, Menhan Ukraina Akui Sistem Artileri Roket Canggih Buatan AS Dibuat Keok Rusia
MOSKOW, iNews.id - Rusia berhasil membuat Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) buatan Amerika Serikat (AS) tak berkutik dalam perang di Ukraina. Padahal di awal penggunaan dalam perang pada Juni 2022, HIMARS begitu mendominasi di medan pertempuran.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ukraina Aleksey Reznikov mengatakan, Rusia sudah tahu cara untuk menggagalkan penembakan roket berpemandu GPS itu. Bahkan Rusia juga bisa mengganggu sistem artileri berpemandu GPS serupa lainnya.
Menurut Reznikov, dalam wawancara dengan surat kabar Inggris Financial Times, saat pertama kali digunakan pada tahun lalu oleh tentara Ukraina, HIMARS sangan diandalkan karena presisi. Namun dengan sistem radio-elektronik yang kuat, Rusia menemukan cara untuk menghentikan penggunaan HIMARS.
“Ini seperti pendulum konstan. Ini adalah perang teknologi. Rusia datang melakukan pembalasan, kami beri tahu rekan kami dan mereka membuat pembalasan yang baru atas tindakan balasan (Rusia) itu,” kata Reznikov, seperti dilaporkan kembali RT.
Dia lalu menegaskan kembali pernyataannya bahwa Ukraina adalah sebaik-baiknya medan pertemepuran untuk menguji persenjataan canggih di dunia.
"Untuk industri militer dunia, Anda tidak akan menemukan tempat uji coba yang lebih baik (daripada Ukraina)," tuturnya.
Ukraina mendapat pasokan belasan HIMARS yang memiliki jangkauan 85 km, sejak Juni 2022. Pada mawa awal penggunaannya, HIMARS disebut sebagai game changer dalam perang di Ukraina, mebalikkan kondisi saat Rusia begitu mendominasi medan pertempuran.
CNN, dalam laporannya Mei lalu, beberapa sistem peluncur roket buatan AS semakin kurang efektif digunakan karena berhasil diblokir pasukan Rusia. Sistem pengacauan elektronik membuang sistem penargetan GPS meleset dari sasaran.
Editor: Anton Suhartono