Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bombardir Gaza hingga Tewaskan 91 Orang, Israel Kembali ke Gencatan Senjata
Advertisement . Scroll to see content

Nah, Perusahaan Baja Israel Bangkrut Diembargo Turki gara-gara Perang Gaza

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 07:42:00 WIB
Nah, Perusahaan Baja Israel Bangkrut Diembargo Turki gara-gara Perang Gaza
Perusahaan baja Israel Shaul Gueta bangkrut menyusul keputusan Turki menghenikan kerja sama perdagangan kedua negara (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

ANKARA, iNews.id - Perusahaan baja Israel bangkrut menyusul keputusan Turki menghenikan kerja sama perdagangan kedua negara terkait perang di Jalur Gaza.

Surat kabar ekonomi dan bisnis Israel, Calcalist, melaporkan perusahaan baja Shaul Gueta yang berbasis di Ashdod, bangkrut akibat embargo perdagangan yang diberlakukan Turki.

Perusahaan tersebut memiliki spesialisasi dalam pengumpulan, pembelian, pemilahan, penghancuran, pemadatan, serta penjualan besi tua, terutama kepada klien asing. Sebagian besar operasi perusahaan dilakukan dari pabriknya di Ashdod, yang dibangun di atas lahan seluas sekitar 2,7 hektare.

Shaul Gueta selama ini mengandalkan ekspor ke Turki, yakni mencapai sekitar 70 persen dari total penjualannya.

Menurut laporan Calalist, total utang perusahaan mencapai 105 juta shekel atau sekitar RpRp530,3 miliar. Volume bisnisnya turun dari 200 juta shekel pada 2022 menjadi sekitar 35 juta shekel pada paruh pertama 2025.

Pemberi kredit terbesar Shaul Guetta, The International, mengajukan utang sebesar 18 juta shekel di pengadilan. Kreditor lain termasuk Bank Hapoalim 15 juta shekel, Mercantile Bank 11 juta shekel, dan Mizrahi-Tefahot Bank 1,5 juta shekel.

Perusahaan juga berutang 5 juta shekel kepada perusahaan kartu kredit Max serta masing-masing 4 juta shekel kepada perusahaan kredit non-perbankan SR Accord dan Ampla.

Pengadilan Distrik Beersheba Israel menerima petisi dari Bank Internasional Israel dan menunjuk pengacara Doron Tishman sebagai wali amanat yang akan memutuskan apakah akan melikuidasi atau merestrukturisasi perusahaan.

Seorang perwakilan Shaul Guetta mengatakan di pengadilan, serangan Israel ke Gaza serta embargo perdagangan Turki merupakan faktor paling signifikan di balik penurunan penjualan. Sebagian besar pendapatan perusahaan bergantung pada ekspor ke Turki.

Turki telah mengurangi perdagangannya dengan Israel sekitar 30 persen sejak awal genosida Gaza hingga 2 Mei 2024.

Pada 2 Mei 2024, Turki menghentikan sepenuhnya semua operasi ekspor, impor, dan transit perdagangan dengan Israel untuk semua kategori produk. Itu menandai akhir dari semua aktivitas komersial, termasuk transaksi bea cukai dan zona bebas, antara kedua negara.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut