Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Makin Panas! Trump Hantam Venezuela, 3 Keponakan Presiden Maduro Disanksi
Advertisement . Scroll to see content

Nah! Trump Akui Militer Rusia Lebih Hebat

Rabu, 20 Agustus 2025 - 06:41:00 WIB
Nah! Trump Akui Militer Rusia Lebih Hebat
Donald Trump blak-blakan mengakui Rusia sebagai negara militer yang kuat, terlepas apakah orang-orang suka atau tidak (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump blak-blakan mengakui Rusia sebagai negara militer yang kuat, terlepas apakah orang-orang suka atau tidak.

"Anda tahu, entah orang-orang menyukainya atau tidak, Rusia adalah negara yang kuat. Rusia adalah negara yang jauh lebih hebat," kata Trump, dalam wawancara dengan Fox News, dikutip Rabu (20/8/2025). 

Dia lalu melontarkan pernyataan yang seolah menyindir Ukraina karena nekat meladeni perang Rusia. Perang berlangsung sejak Februari 2022 dan Ukraina telah kehilangan beberapa wilayah sejak itu.

"Tidak seharusnya perang ini terjadi. Anda tidak bisa menghadapi negara yang 10 kali lebih kuat dari Anda," kata Trump.

AS dan negara-negara Eropa berkomitmen memberikan jaminan keamanan untuk Ukraina setelah kesepakatan gencatan senjata dengan Rusia dicapai. 

Trump mengatakan AS akan memberi jaminan keamanan untuk Ukraina, namun tidak dengan mengirim pasukan. Dia memastikan AS tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina untuk membantu pengamanan garis perbatasan, bahkan setelah dirinya lengser sekalipun.

"Baiklah, Anda mendapat jaminan dari saya dan saya adalah Presiden, dan saya hanya berusaha untuk mencegah banyak orang terbunuh," kata Trump, saat ditanya jaminan apa yang akan diberikan AS untuk Ukraina sampai setelah dirinya lengser.

Menurut Trump, AS mungkin menawarkan bantuan keamanan udara kepada Ukraina sebagai bagian dari jaminan tersebut.

"Kami bersedia membantu mereka (Ukraina) dalam berbagai hal, terutama, jika kita berbicara tentang bantuan udara, karena tidak ada yang memiliki dukungan seperti yang kita miliki," ujarnya.

Negara-negara Eropa, lanjut dia, mungkin mempertimbangkan untuk mengirim pasukan ke Ukraina di masa mendatang.

Meski demikian, Trump menilai jaminan seperti 
itu tidak akan diperlukan. Dia yakin setelah perjanjian damai diteken, Rusia tidak akan menyerang Ukraina lagi.

"Jika kesepakatan dicapai, saya kira Rusia sudah memahaminya. Mereka semua sudah memahaminya, dan untuk jangka waktu yang sangat lama, saya rasa tidak akan ada masalah (serangan)," tuturnya.

Setelah pertemuan dengan Trump di Gedung Putih, Zelensky berkomitmen untuk membeli senjata dari AS senilai 100 miliar dolar, dengan bantuan dana dari Eropa. Pembelian itu dilaporkan bagian dari perjanjian agar Ukraina bisa mendapat jaminan keamanan dari AS.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut