Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tak Kirim Delegasi AS ke KTT G20, Trump Tuduh Afsel Langgar HAM soal Pembunuhan Warga Kulit Putih
Advertisement . Scroll to see content

Negara-negara Barat Disebut Tolak Kehadiran Rusia di G20 Imbas Invasi ke Ukraina

Rabu, 23 Maret 2022 - 01:06:00 WIB
Negara-negara Barat Disebut Tolak Kehadiran Rusia di G20 Imbas Invasi ke Ukraina
Negara-negara Barat disebut menolak kehadiran Rusia di KTT G20 tahun ini. Saat ini, sedang ada pembahasan mengenai keikutsertaan Rusia di kelompok tersebut. (Foto: Ilustrasi/Antara)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Negara-negara Barat disebut menolak kehadiran Rusia di KTT G20 tahun ini. Saat ini, Barat sedang menilai apakah negara beruang merah itu dapat tetap berada dalam kelompok ekonomi utama G20 setelah invasinya ke Ukraina. 

Dikutip dari Reuters, salah satu senior G7 menyebut, saat ini ada diskusi yang membahas pantas atau tidaknya Rusia untuk menjadi bagian dari G20.

"Jika Rusia tetap menjadi anggota, itu akan menjadi organisasi yang kurang berguna," ujar sumber senior G7 dikutip, Rabu (23/3/2022).

Adapun kemungkinan bahwa setiap tawaran untuk mengecualikan Rusia secara langsung akan diveto oleh anggota lain, meliputi China, India, Arab Saudi, dan lainnya yang sekaligus meningkatkan prospek beberapa negara alih-alih melewatkan pertemuan G20 tahun ini.

Sumber G7 memperkirakan tidak mungkin bahwa Indonesia, yang saat ini memimpin G20, atau anggota seperti India, Brasil, Afrika Selatan, dan China akan setuju untuk mengeluarkan Rusia dari grup.

Menurut sumber tersebut, jika negara-negara G7 melewatkan pertemuan G20 tahun ini, itu bisa menjadi sinyal kuat bagi India. Hal ini telah menarik kemarahan beberapa negara Barat atas kegagalannya untuk mengutuk invasi Rusia dan mendukung tindakan Barat terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

G20 bersama dengan G7 yang terdiri dari Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Italia, Kanada, Jepang, dan Inggris merupakan platform internasional utama untuk mengoordinasikan segala hal mulai dari aksi perubahan iklim hingga utang lintas batas. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut