KIEV, iNews.id – Negara-negara Uni Eropa dikatakan telah melatih 24.000 tentara Ukraina. Hal itu diungkapkan oleh Komandan Pasukan Gabungan Ukraina, Serhiy Nayev, pada Rabu (28/6/2023).
“Saat ini, personel militer Angkatan Bersenjata Ukraina sedang dilatih di sejumlah negara Eropa, berpartisipasi dalam manuver militer di Inggris Raya,” kata Nayev seperti dikutip oleh Angkatan Bersenjata Ukraina di Telegram.
Eks Bos NATO: Sekutu Tak Akan Kirim Tentara ke Ukraina karena Bisa Perang Dunia III dengan Rusia
“Baru-baru ini, serangkaian latihan Sea Breeze telah dimulai. Secara total, 24.000 tentara Ukraina telah dilatih di negara-negara Uni Eropa,” ucapnya.
Menurut dia, saat ini ada semacam tuntutan penggunaan bahasa Inggris di kalangan militer Ukraina. Sebab, berbagai senjata dan peralatan militer yang dipasok oleh negara-negara Eropa ke Kiev hampir semuanya memiliki panduan teknis dalam bahasa Inggris.
Korsel Jatuhkan Sanksi kepada Warga Rusia karena Bantu Program Senjata Korut
“Saya kira jika sebelumnya masalah belajar bahasa Inggris oleh personel militer (Ukraina) hanya bersifat ‘dianjurkan’, sekarang harus diwajibkan (lewat undang-undang) di tingkat legislatif,” ungkap Nayev.
Negara NATO di Eropa Timur Khawatir Keberadaan Wagner Group di Belarusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu kemarin mengajukan RUU ke Verkhovna Rada (nama resmi Parlemen Ukraina—red). RUU itu bakal menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi internasional di Ukraina.
Selain memberikan pasokan senjata, negara-negara NATO dan Uni Eropa memang gencar memberikan pelatihan kepada tentara Ukraina sejak berlangsungnya agresi militer Rusia, tahun lalu. Pada Desember 2022, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, tindakan negara-negara Barat itu pada dasarnya sama dengan keterlibatan mereka dalam konflik antara Moskow dan Kiev.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku