Negara-Negara yang Punya Program Makan Bergizi Gratis, India Sediakan untuk 125 Juta Siswa
Finlandia sudah memulai program makanan bergizi gratis di sekolah pada 1943. Setelah 80 tahun, lebih dari 900.000 siswa menikmati program ini di sekolah, baik di jenjang SD hingga SMA.
Di awal program, anak-anak membawa sendiri bahan dasar makanan untuk diolah menjadi bubur atau sup. Namun kelamaan, bahan dipasok oleh petani lokal dan menunya semakin bervariasi seperti bakso, kentang tumbuk, hingga panekuk bayam.
Swedia bergabung dengan negara tetangga di Skandinavia dalam menyediakan 260 juta paket makanan bergizi setiap tahun.
Program ini ditujukan untuk siswa berusia 7 hingga 16 tahun atau jenjang SD hingga SMA. Bahkan ada juga kalangan usia 16 hingga 19 tahun, meski tak seluruhnya.
Hasil penelitian mengungkap, anak-anak yang mengonsumsi makanan bergizi tidak hanya meningkatkan prestasi pendidikan, tapi juga menjadi lebih sehat saat mereka tumbuh dewasa.
Selama pandemi Covid-19, sekolah-sekolah di seluruh AS menyediakan makanan bergizi gratis untuk semua siswa. Tujuannya untuk memastikan setiap anak dapat mengakses makanan yang mereka butuhkan.
Program ini berakhir di sebagian wilayah setelah pandemi berakhir, namun beberapa negara bagian masih melanjutkan seperti New York, Vermont, Nevada, California, Maine, dan Colorado.
Dua negara Afrika yakni Nenin dan Kenya menggelar program ini berlandaskan pada komitmen terhadap visi jangka panjang dari penyediaan makanan sekolah bergizi di sekolah.
Negara lain, Rwanda, juga menggelar program ini meski tidak diperuntukkan bagi semua siswa. Pada awal program, sebanyak 660.000 anak mendapatkan makanan bergizi gatis di sekolah dan kini telah menjangkau 3,8 juta siswa SD hingga SMA.
Pendanaan untuk perluasan makanan sekolah sebagian besar diambil dari anggaran dalam negeri.
Editor: Anton Suhartono