Nepal dan China Sepakat Gunung Everest Lebih Jangkung 0,8 Meter, Jadi 8.848,86 Mdpl
KATHMANDU, iNews.id - Nepal dan China mengumumkan ketinggian terbaru Gunung Everest, Selasa (8/12/2020). Gunung tertinggi di dunia itu kini lebih jangkung 0,8 meter atau menjadi 8.848,86 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Sebelumnya Nepal dan China berbeda pendapat menentukan ketinggian Gunung Everest. Sejak tahun terakhir, kedua negara membentuk tim untuk melakukan survei dan hasilnya diumumkan dalam konferensi pers pada Selasa.
"(Everest) Simbol abadi persahabatan antara Nepal dan China," kata Menteri Luar Negeri Nepal Pradeep Kumar Gyawali, saat mengumumkan hasil survei melalui virtual bersama mitranya dari China, Wang Yi, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (9/12/2020).
Nepal sebelumnya tidak pernah mengukur ketinggian Gunung Everest sendiri, namun menggunakan perkiraan 8.848 mdpl yang dibuat oleh Survey of India pada 1954. Ketinggian itu sudah mencakup lapisan salju yang menutupi puncak.
Namun pengukuran China pada 2005 punya versi berbeda tanpa memasukkan lapisan salju yang menutupi puncak. Ketinggian murni bebatuan puncak Everest adalah 8.844,43 mdpl atau sekitar 3,7 meter lebih rendah dari versi Survey of India.
Meski demikian para pendaki negara Barat menggunakan ketinggian versi National Geographic Society dan Museum of Science Boston pada 1999, yakni 8.850 mdpl.
Selain itu, survei terbaru ini dilakukan untuk menjawab spekulasi bahwa gempa bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter yang mengguncang Nepal pada 2015 dan menewaskan hampir 9.000 orang telah mengubah ketinggian Everest.
Nepal mengirim tim survei pertama pada Mei 2019. Lalu tim dari China bergabung pada musim semi 2020 atau begitu gunung ditutup oleh kedua negara akibat pandemi virus corona.
Juru Bicara Departemen Survei Nepal Damodar Dhakal mengatakan, timnya menggunakan Sistem Satelit Navigasi Global untuk mendapatkan ketinggian puncak Everest.
Pengumuman ini disambut baik para pendaki maupun perusahaan penyedia jasa perjalanan ke Everest.
Garrett Madison dari perusahaan Madison Mountaineering yang berbasis di Amerika Serikat mengaku bersemangat mendaki Everest dengan status ketinggian baru pada 2021.
"Tentunya beberapa rekor baru pendakian Everest akan terjadi pada 2021. Semoga saya bisa mencapai puncak Everest #11 pada 2021," kata pria 42 tahun yang sudah 10 kali mencapai puncak Everest itu.
Himalayan Database mengungkap, Everest telah didaki 10.184 kali oleh 5.789 orang dari kedua sisi sejak orang pertama asal Selandia Baru, Sir Edmund Hillary dan Sherpa Tenzing Norgay, mencapai puncak pada 1953. Selama itu pula sedikitnya 311 pendaki tewas akibat berbagai sebab.
Editor: Anton Suhartono