Netanyahu Klaim Banyak Pejabat Israel ke Saudi dalam Waktu Dekat, Perdamaian Akan Terwujud?
TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim akan ada lebih banyak pejabatnya yang berkunjung ke Arab Saudi dalam waktu dekat. Pada Selasa lalu Menteri Pariwisata Haim Katz menjadi anggota kabinet pertama Israel yang berkunjung ke Saudi, meski untuk menghadiri pertemuan badan PBB, Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO).
Kunjungan Katz itu membuka spekulasi semakin dekatnya nornmalisasi hubungan kedua negara yang ditengahi oleh Amerika Serikat (AS).
“Kemarin, seorang menteri Israel, teman kami Haim Katz, mendarat di Arab Saudi, dan akan ada kunjungan tambahan segera,” kata Netanyahu, dalam rapat kabinet pada Rabu, seperti dikutip dari Anadolu.
Dia tak menjelaskan siapa pejabat yang akan berkunjung ke Saudi, termasuk kapan dan apa agendanya. Hanya saja setelah itu Netanyahu berbicara soal proyek insfrastruktur.
“Kami telah terbang di atas Arab Saudi selama beberapa tahun dan kami berbicara tentang menghubungkan infrastruktur,” tuturnya.
Dia menambahkan, kunjungan pejabat Israel ke Arab Saudi di masa lalu terdengar seperti khayalan, namun kini sudah terlaksana. Kunjungan tersebut juga tidak terjadi dengan sendirinya.
Netahyahu juga menegaskan, isu atau veto dari Palestina tak akan menjadi ganjalan perdamaian Israel dengan Arab Saudi.
"Hal ini terjadi karena kita harus menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk melawan konsep tersebut dan pertama-tama meyakinkan banyak dari kita, kemudian teman kita, terutama di Amerika Serikat, untuk mengabaikan veto Palestina,” ujarnya.
Sejauh ini belum ada komentar dari Arab Saudi soal kunjungan pejabat Israel ke negara tempat berdirinya situs paling suci bagi umat Islam itu, maupun komentar terbaru Netanyahu ini.
Arab Saudi dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik. Arab Saudi berkali-kali menegaskan setiap negosiasi untuk menormalisasi hubungan dengan Israel harus memasukkan pendirian negara Palestina. Namun Israel menolak mentah-mentah usulan itu.
Enam negara Arab kini sudah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, dimulai dengan Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994. Empat negara terbaru adalah Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain pada September 2020 serta Maroko pada akhir tahun 2020, disusul Sudan setahun kemudian.
Editor: Anton Suhartono