Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Chiki Fawzi Ajak Publik Aware soal Kondisi di Gaza: Ini Bisa Terjadi di Kita kalau Abai
Advertisement . Scroll to see content

Netanyahu Makin Terdesak, 250 Mantan Agen Mossad termasuk Para Bos Teken Petisi Setop Perang Gaza

Senin, 14 April 2025 - 11:19:00 WIB
Netanyahu Makin Terdesak, 250 Mantan Agen Mossad termasuk Para Bos Teken Petisi Setop Perang Gaza
Sebanyak 250 lebih mantan agen Mossad, termasuk para bos, meneken petisi setop perang Gaza (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Komponen militer dan sipil Israel yang menandatangani petisi penghentian perang di Gaza bertambah lagi. Teranyar, lebih dari 250 mantan agen badan intelijen Mossad, termasuk para pimpinan, merilis petisi baru.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan di antara para mantan agen tersebut di antaranya pernah menjadi pejabat tinggi Mossad. Petisi tersebut dirilis pada Minggu (13/4/2024) malam. Dua tuntutan utama dalam petisi adalah segera mengakhiri perang di Gaza serta pemulangan seluruh sandera di Gaza.

"Surat tersebut, diprakarsai oleh mantan perwira senior Mossad GailShorsh, itu memuat tanda tangan tiga mantan kepala Mossad DannyYatom, EphraimHalevy, dan TamirPardo, serta puluhan kepala departemen dan wakil kepala departemen badan tersebut," demikian laporan Yedioth Ahronoth.

Ini merupakan petisi kedua dalam waktu 24 jam yang ditandatangani oleh komponen masyarakat Israel. Pada hari yang sama sekitar 200 dokter cadangan militer aktif juga menandatangani petisi menuntut diakhirinya perang serta pemulangan sandera Israel.

Pada Jumat (11/4/2025), lebih dari 800 tentara Israel juga menandatangani petisi mendesak pemerintah untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas serta mengakhiri perang. Sebelumnya, lebih dari pilot Angkatan Udara Israel (IAF) cadangan maupun pensiun juga meneken surat serupa.

Surat yang diterbitkan pada satu halaman penuh beberapa surat kabar Israel secara terang-terangan menantang kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang kukuh meningkatkan serangan ke Gaza. Netanyahu yakin cara itu akan membuat Hamas membebaskan sandera Israel yang tersisa di Gaza, padahal tak pernah berhasil meski perang sudah berlangsung hampir 1,5 tahun.

“Kami, kru pesawat di pasukan cadangan dan pensiun, menuntut pemulangan segera para sandera, bahkan jika harus mengorbankan penghentian permusuhan segera,” bunyi surat.

Disebutkan, perang di Gaza hanya untuk melayani kepentingan politik dan pribadi, bukan keamanan nasional. Selain itu serangan terus-menerus hanya akan membahayakan nyawa para sandera, tentara IDF, dan warga sipil tak berdosa.

"Hanya kesepakatan (gencatan senjata) yang bisa mengembalikan para sandera dengan aman, sementara tekanan militer mengarah pada pembunuhan para sandera serta membahayakan tentara kita."

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut