Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Ancam Serang Meksiko, Presiden Sheinbaum: Tak Akan Terjadi!
Advertisement . Scroll to see content

Netanyahu PM Israel Pertama Diseret ke Pengadilan, Mengapa Trump Ngotot Membela?

Jumat, 27 Juni 2025 - 03:04:00 WIB
Netanyahu PM Israel Pertama Diseret ke Pengadilan, Mengapa Trump Ngotot Membela?
Donald Trump akan berupaya membebaskan Benjamin Netanyahu dari kasus korupsi (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

2. Kasus Korupsi Bermuatan Politik

Trump menyamakan proses hukum terhadap Netanyahu dengan istilah yang kerap ia gunakan untuk menggambarkan kasus-kasus yang menimpanya sendiri: witch hunt atau "perburuan penyihir". Ia mengkritik keras tuduhan terhadap Netanyahu yang meliputi kasus gratifikasi, penerimaan hadiah mewah seperti cerutu, serta isu-isu lainnya yang menurutnya sepele dan bermotif politik.

“Kasus bermotif politik seperti ‘tentang cerutu, boneka Bugs Bunny, dan sejumlah tuduhan tidak adil lainnya’,” tulis Trump.

Trump menilai tidak pantas bagi seorang pemimpin perang untuk duduk di kursi terdakwa hanya karena kasus yang disebutnya tidak relevan di tengah kondisi negara yang baru saja melalui konflik besar.

3. Kontribusi Netanyahu Dinilai Terlalu Besar untuk Dihukum

Alasan ketiga yang disoroti Trump adalah rekam jejak Netanyahu yang dianggap telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kelangsungan hidup Israel. Ia menyarankan agar kasus hukum tersebut segera dibatalkan, atau sebagai alternatif, Netanyahu diberikan pengampunan negara.

“Dia pantas mendapat yang lebih baik dari ini, begitu pula negara Israel,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa Netanyahu adalah pahlawan besar.

Menurut Trump, kelangsungan kepemimpinan Netanyahu saat ini sangat penting bagi stabilitas Israel pasca-perang, dan menjatuhkannya melalui jalur hukum hanya akan memperlemah negara itu dari dalam.

Pernyataan Trump ini kembali menegaskan kedekatannya dengan Netanyahu dan dukungan kuatnya terhadap Israel. Namun, di sisi lain, desakannya menuai reaksi beragam, terutama dari kalangan yang menuntut agar supremasi hukum tetap ditegakkan, tak peduli siapa pun terdakwanya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut