Netanyahu Ternyata Tak Tahu Direktur RS Al Shifa Gaza Dibebaskan, Perintahkan Penyelidikan
TEL AVIV, iNews.id - Otoritas lembaga pemasyarakatan Israel membebaskan puluhan tahanan Palestina pada Senin kemarin, termasuk Direktur Rumah Sakit Al Shifa Mohammad Abu Salmiya. Namun ternyata pembebasan para tahanan dari Jalur Gaza itu dilakukan tanpa sepengetahuan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Tak pelak, Netanyahu memerintahkan penyelidikan atas pembebasan Salmiya serta tahanan lainnya. Dia menyebut pembebasan Salmiya sebagai kesalahan besar dan pelanggaran etika.
"(Abu Salmiya) Seharusnya berada di penjara,” kata Netanyahu, seraya menuduhnya bertanggung jawab atas penyanderaan dan pembunuhan terhadap tawanan Israel di Gaza.
Abu Salmiya ditangkap pada 23 November bersama beberapa staf medis RS Al Shifa di perjalanan. Saat itu dia hendak mengungsi dari Kota Gaza, tempat rumah sakit berada, ke wilayah selatan menyusul serangan Israel.
Israel juga membebaskan dokter dan petugas medis dari Rumah Sakit lainnya.
Pasukan Zionis menggempur dan menghancurkan rumah sakit di Gaza karena menganggap fasilitas medis itu digunakan sebagai markas para pejuang. Tuduhan itu dibantah keras oleh rumah sakit maupun Hamas. Serangan Israel terhadap rumah sakit hanya sebagai dalih untuk membantai perempuan, anak-anak, serta pasien dan pengungsi yang tak berdaya.
Sebelumnya otoritas lembaga pemasyarakatan Israel menyatakamn keputusan untuk membebaskan 55 tahanan Gaza karena penuhnya penjara. Fasilitsa yang ada tak bisa lagi menampung para tahanan Palestina.
Editor: Anton Suhartono