LONDON, iNews.id - Otoritas Inggris melacak narapidana kasus terorisme yang kabur dari Penjara Wandsworth di London. Aksinya mirip film Hollywood.
Narapidana itu bernama Daniel Abed Khalife (21) diduga kabur dengan cara bergelantung di bawah truk paket yang secara rutin mengantar barang ke penjara, seperti dikutip dari DW, Jumat (8/9/2023).
Bom Dahsyat Guncang Masjid Suriah saat Salat Jumat, 8 Tewas, 18 Luka
"Daniel Khalife akan ditemukan dan dia akan dihadapkan pada hukum," kata Menteri Kehakiman Inggris, Alex Chalk.
Kaburnya narapidana ini telah memicu razia transportasi di Inggris.Pemeriksaan keamanan tambahan diterapkan di bandara.
Menhan Inggris Ben Wallace Mundur, Beri Pesan soal Anggaran ke PM Sunak
Polisi juga melakukan pemeriksaan pada truk-truk di Pelabuhan Dover, jalur utama dari Inggris ke Prancis.
Khalife merupakan mantan prajurit Inggris yang diberhentikan dari angkatan darat pada Mei 2023.
Wah, Inggris Belum Yakin 100 Persen Bos Wagner Prigozhin Tewas
Dia dituduh meminta informasi yang berguna bagi seseorang yang sedang mempersiapkan tindakan terorisme ketika dia berdinas tahun 2021.
Dia juga diadili atas dugaan spionase. Khalife juga dituduh membuat ancaman bom dengan meletakkan tiga tabung dengan kabel di atas meja.
Dia bekerja di dapur penjara saat melarikan diri. Khalife memanfaatkan momen kelengahan petugas untuk kabur.
"Tali ditemukan di bawah truk paket yang tampaknya mengindikasikan bahwa Daniel Khalife mungkin telah berpegangan pada bagian bawahnya untuk melarikan diri," kata Chalk.
Penyelidikan terhadap protokol penjara segera dilakukan. Alasan Khalife tidak ditahan di fasilitas dengan keamanan lebih tinggi seperti Penjara Belmarsh juga masih diinvestigasi.
"Tidak boleh ada yang terlupakan dalam mengungkap apa yang terjadi," kata Chalk.
Temuan awal diharapkan akan tersedia menjelang akhir pekan ini. Penyelidikan independen tambahan juga akan dilakukan pada tanggal yang akan ditentukan kemudian.
Charlie Taylor, yang bertugas sebagai kepala inspektur penjara untuk mengawasi fasilitas detensi di Inggris, mengatakan kekurangan staf salah satu masalahnya.
"Sesuatu jelas telah berjalan tidak semestinya dalam hal keamanan, dan hal itu akan terungkap seiring waktu," katanya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq