Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Tetap Kirim Delegasi ke KTT G20 Afrika Selatan, tapi...
Advertisement . Scroll to see content

Ngeri... Polisi Temukan 10.000 Potongan Jasad Manusia di Area Pertanian Milik Pembunuh Berantai

Selasa, 04 Juni 2024 - 07:26:00 WIB
Ngeri... Polisi Temukan 10.000 Potongan Jasad Manusia di Area Pertanian Milik Pembunuh Berantai
Foto udara area pertanian milik Herb Baumeister seluas 7,28 hektare di Westfield, Hamilton County, Indiana, AS, tempat polisi menemukan sekitar 10.000 potongan jasad manusia. (Foto: Google Earth)
Advertisement . Scroll to see content

INDIANAPOLIS, iNews.id - Selama bertahun-tahun, sebuah area pertanian luas bernilai puluhan miliar rupiah di Indiana, Amerika Serikat, terlihat begitu asri dan damai. Namun siapa sangka, tempat nan begitu tenteram tersebut juga menyembunyikan rahasia kelam lantaran menjadi taman bermain seorang pembunuh berantai.

Ketika polisi akhirnya menggerebek properti milik Herb Baumeister seluas 7,28 hektare di Westfield, Hamilton County, sebelah utara Indianapolis itu, mereka menemukan sekitar 10.000 potongan jasad manusia. Sebagian besar di antara temuan itu berupa potongan kerangka yang sudah hancur dan hangus dari para remaja laki-laki dan pria muda yang dia culik dan bunuh pada dekade 1980-an dan 1990-an.

New York Post pada Minggu (2/6/2024) lalu melansir, hampir 30 tahun setelah Baumeister bunuh diri saat melarikan diri dari polisi, pihak berwenang masih menyelidiki potongan-potongan jasad itu dan berusaha mengidentifikasi para korban. Penyelidik Hamilton County bulan lalu mengumumkan bahwa jasad manusia yang ditemukan dari Peternakan Fox Hollow itu pada 1996 secara positif diidentifikasi sebagai milik Jeffrey A Jones, yang hilang pada 1993.

Empat profil DNA tambahan yang ditemukan di properti Baumeister itu belum teridentifikasi. "Dengan begitu, jumlah total korbannya menjadi 12 orang," kata salah satu penyelidik Hamilton County, Jeff Jellison.

Dia menuturkan, karena banyaknya jenazah yang ditemukan dalam kondisi terbakar dan hancur, penyelidikan ini jadi sangat menantang. Walaupun demikian, tim yang terdiri atas aparat penegak hukum dan spesialis forensik yang menangani kasus ini tetap berkomitmen untuk memecahkan teka-teki tersebut.

Baumeister adalah seorang pengusaha dan ayah dengan tiga anak. Dia memburu para remaja dan laki-laki gay di Indiana Tengah setidaknya sejak 1980. Dia diyakini telah membunuh sedikitnya 25 orang, menurut laporan Fox News Digital.

Dikatakan bahwa dia menggunakan nama palsu "Brian Smart" dan menargetkan pria gay muda yang dia temui di bar-bar. Jones adalah korban ketiga yang diidentifikasi oleh penyelidik Hamilton County dalam enam bulan terakhir.

Sebelum Jones, aparat lebih dulu mengidentifikasi Allen Livingston, yang berusia 27 tahun ketika korban hilang pada Agustus 1993, dan; Manuel Resendez, yang berusia 34 tahun ketika dia menghilang pada 1996.

Baumeister pindah ke lahan pertanian tersebut bersama keluarganya pada 1988. Dia menggunakan lahan yang luas dan jalan setapak di dekatnya untuk menyembunyikan ribuan sisa-sisa jasad korbannya yang sudah membusuk. Sampai pada suatu ketika, putranya yang masih remaja menemukan tengkorak manusia dan lalu membawanya ke ibunya.

Istri Baumeister pada awalnya berusaha menghalangi aparat penegak hukum untuk menggeledah properti keluarga itu. Namun, perempuan itu kemudian menceraikan Baumeister karena semakin banyak bukti yang memberatkan sang suami.

Pihak berwenang akhirnya menggeledah properti tersebut ketika Baumeister tidak ada di rumah dan menemukan mayat beberapa korban. Baumeister, yang saat itu berusia 49 tahun, melarikan diri ke Ontario, Kanada, pada 1996 setelah surat perintah penangkapannya dikeluarkan. Laki-laki itu kemudian menembak dirinya sendiri dan mati.

Sampai kematiannya, dia tidak pernah didakwa melakukan pembunuhan. Baumeister juga tidak mengakui kejahatan apa pun dalam catatan bunuh dirinya.

Menurut WRTV, sisa tulang-belulang dan pecahan tulang yang belum teridentifikasi sempat disimpan beberapa waktu sampai Jellison memutuskan untuk membuka kembali kasus tersebut pada 1996. Kantor Penyelidik Hamilton County bersama dengan FBI, Laboratorium Kepolisian Negara Bagian Indiana, Dr Krista Latham dari Departemen Biologi & Antropologi di Universitas Indianapolis, serta para pakar DNA dari Laboratorium Othram yang berbasis di Texas semuanya bekerja untuk mengidentifikasi jasad yang tersisa.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut