Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Sindir AS: Rudal Burevestnik dan Poseidon Bukan Uji Coba Nuklir, Pemahaman Dangkal!
Advertisement . Scroll to see content

Ngeri! Rusia Berhasil Uji Coba Torpedo Poseidon yang Bisa Bikin Rata Satu Kota

Selasa, 11 Juli 2023 - 21:51:00 WIB
Ngeri! Rusia Berhasil Uji Coba Torpedo Poseidon yang Bisa Bikin Rata Satu Kota
Drone torpedo Poseidon Rusia (Foto: Kemhan Rusia)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Rusia dilaporkan berhasil menguji coba torpedo berkemampuan nuklir 'Poseidon' generasi mendatang. Uji coba reaktor dan keamanan torpedo bertenaga nuklir itu telah terkonfirmasi, berlangsung pada akhir bulan lalu.

"Mereka siap untuk bekerja sebagaimana diinginkan," kata seorang sumber pertahanan Rusia yang tak disebutkan identitasnya, seperti dilaporkan kantor berita RIA.

Sementara itu uji coba di laut untuk pertama kali akan dilakukan pada musim panas ini. 

Kekuatan ledakan yang dihasilkannya bisa meratakan kota-kota di pesisir pantai, menjadi ancaman bagi wilayah Amerika Serikat. Torpedo itu disebut bisa menyebabkan tsunami saat digunakan di lepas pantai.

Sejauh ini belum ada komentar dari Kementerian Pertahanan Rusia soal keberhasilan uji coba tersebut.

Keberadaan super-torpedo Poseidon bocor ke media pertama kali pada 2015 sebelum diumumkan resmi pada Maret 2018. Rusia mendesain Poseidon ini bisa membawa hulu ledak konvensional dan nuklir.

Dalam pidatonya saat itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya telah mengembangkan senjata bawah air yang bisa melesat beberapa kali lebih cepat daripada kapal selam.

“Mereka senyap, sangat bermanuver, dan hampir tidak memiliki kerentanan untuk dieksploitasi musuh. Tidak ada benda apa pun di dunia ini yang bisa mencegah menahan mereka,” kata Putin saat itu.

Dikenal juga dengan 'Status-6' atau 'Kanyon', torpedo tersebut memiliki panjang 20 meter dan diameter 1,8 meter, dengan berat sekitar 100 ton. 

Sidharth Kaushal, peneliti pertahanan maritim dan pertahanan rudal dari lembaga think tank Royal United Services Institute, mengatakan pada Mei 2022, senjata itu bisa menjangkau target setidaknya 10.000 km.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut