Norwegian Air dan Icelandair Juga Setop Operasikan Boeing 737 Max 8

OSLO, iNews.id - Perusahaan penerbangan Norwegian Air menangguhkan penerbangan pesawat Boeing 737 Max 8 hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Norwegia, yang mengoperasikan 18 pesawat jenis itu, meng-grounded Boeing 737 Max 8 menyusul perintah dari otoritas penerbangan. Hal itu disampaikan kepala operasi Tomas Hesthammer kepada AFP.

Baca Juga

Perang Thailand dan Kamboja Memasuki Hari Keempat, Korban Terus Bertambah

"Menanggapi penangguhan sementara operasi Being 737 Max oleh beberapa otoritas penerbangan, kami mengambil keputusan untuk tidak mengoperasikan penerbangan menggunakan tipe pesawat ini, sampai disarankan sebaliknya oleh otoritas penerbangan terkait," kata dia, seperti dikutip AFP, Rabu (13/3/2019).

Norwegia juga mengoperasikan lebih dari 110 pesawat Boeing 737-800, namun jenis itu tidak terpengaruh oleh perintah penangguhan tersebut.

Baca Juga

Ini Deretan Maskapai di Dunia yang Operasikan Boeing 737 Max 8

Selain itu, maskapai Islandia, Icelandair, juga sudah menangguhkan penerbangan dari tiga pesawat Boeing 737 Max.

"Icelandair Group memutuskan untuk sementara waktu menangguhkan operasi tiga pesawat Boeing 737 Max 8 hingga pemberitahuan lebih lanjut," demikian pernyataan Icelandair.

Baca Juga

Pesawat Ethiopia Jatuh, AS Beri Batas Waktu untuk Boeing

Namun, mereka tetap menyatakan keyakinannya terhadap sistem keselamatan pesawat itu.

"Berdasarkan informasi yang tersedia, proses keselamatan menyeluruh Icelandair dan pelatihan kru, perusahaan yakin akan keselamatan pesawat Boeing 737 Max 8," kata pihak maskapai.

"Kami akan mengikuti perkembangan lebih lanjut, bekerja sama dengan otoritas lokal, Eropa, dan Amerika mengenai langkah selanjutnya."

Sejumlah maskapai menghentikan operasi armada 737 Max dan banyak negara melarang jenis pesawat itu melintasi wilayah udara mereka. Hal itu menyusul kecelakaan Ethiopia Airlines yang menewaskan semua 157 orang di dalamnya.

Itu merupakan kecelakaan mematikan kedua yang melibatkan jenis pesawat yang sama hanya dalam lima bulan terakhir.

Editor: Nathania Riris Michico