Pakai Alat Pelacak, Pria Ini Berhasil Temukan Truknya yang Dicuri
WASHINGTON, iNews.id - Pria di Texas, Amerika Serikat (AS) ini berhasil melacak kembali truknya yang hilang dicuri menggunakan Apple AirTag. Tak hanya itu, dia juga menembak dan membunuh pencuri tersebut.
Pria yang tak disebutkan namanya itu dilaporkan berhasil menemukan truk sejauh hampir 32 km dari tempat semula truk dicuri.
AirTag merupakan alat pelacak yang disinkronkan secara nirkabel ke ponsel dan tablet untuk menunjukkan lokasi barang-barang yang dilampirkan. AirTag biasanya digunakan untuk melacak item seperti koper dan dompet.
Menurut kata kantor berita Amerika Insider, truk itu ditemukan di tempat parkir mobil sebuah pusat perbelanjaan. Pemilik kendaraan dan dua anggota keluarganya lainnya menemukan seorang pria di dalamnya ketika mereka tiba.
Pemilik diduga berkelahi dengan pria di dalam truk dan kemudian menembaknya. Dia mengklaim melihat orang itu memiliki senjata sebelum menembakkan senjata miliknya.
Departemen Kepolisian San Antonio sedang menyelidiki insiden tersebut. Menurut mereka, pemilik truk telah menelepon polisi, tetapi tidak menunggu mereka tiba.
Petugas sedang menyelidiki apakah tersangka pencuri memiliki senjata. Hal tersebut akan memutuskan apakah orang yang menembak dan membunuhnya akan menghadapi dakwaan atau tidak.
Menurut outlet berita Amerika KSAT, korban diidentifikasi sebagai Andrew John Herrera (44). Dia meninggal karena luka tembak di kepala pada 29 Maret lalu.
"Dia (korban) tidak mengetahui bahwa kendaraan itu sedang dilacak," kata polisi.
Petugas informasi Departemen Kepolisian San Antonio, Nick Soliz menegaskan, orang tidak boleh mengambil tindakan sendiri jika mobil mereka dicuri.
"Jika Anda mendapati kendaraan Anda dicuri, tolong jangan mengambil tindakan sendiri seperti ini," katanya seperti dikutip New York Post.
Apple menghadapi tuntutan hukum dan kritik atas perangkat AirTag tersebut. Pada Desember 2022, Apple digugat oleh dua perempuan yang mengatakan, perangkat AirTag memudahkan penguntit untuk melacak dan meneror korban.
Editor: Umaya Khusniah