Ernst memperingatkan, Uni Eropa tidak akan dapat sepenuhnya menggantikan pasokan gas Rusia melalui Nord Stream 1 untuk tahun-tahun mendatang. Menurut dia, blok ekonomi benua biru itu harus menyiapkan infrastruktur gas alam cair (LNG); kemudian membangun terminal dan ratusan pengangkut LNG, serta; berinvestasi dalam ekstraksi gas alam di negara-negara produsen.
Sementara itu, harga gas yang mahal tidak akan memungkinkan Uni Eropa untuk bergantung pada pasar spot.
“Cukup untuk melihat harga astronomis di pasar spot untuk menyadari masalahnya. Harga per meter kubik gas telah meningkat 400 persen. Semua produsen alternatif ini sekarang tidak dapat mengimbangi 155 miliar meter kubik yang dikirimkan setiap tahun oleh Rusia (ke Eropa),” ungkap Ernst.
Menurut perkiraannya, akan memakan waktu sekitar empat tahun bagi Eropa untuk keluar dari ketergantungannya pada gas Rusia.
Dalam beberapa bulan terakhir, para pemimpin Barat telah menjajaki sejumlah negara untuk mencari sumber gas alternatif. Mereka antara lain melakukan perjalanan ke Azerbaijan, Aljazair, Qatar, dan Arab Saudi.
Sayangnya, para negara produsen di luar Rusia tidak memiliki jumlah yang diperlukan Eropa untuk menggantikan kekurangan pasokan dari Moskow, kata Ernst.
Jerman, misalnya, tidak memiliki terminal LNG dan cadangan gasnya menurun pada Juni meskipun ada upaya untuk mengurangi konsumsi. Raksasa energi Jerman Uniper telah mengaktifkan jalur kredit terakhirnya senilai 2 miliar dolar AS, menunggu rencana penyelamatan dari negara untuk mengompensasi penurunan gas Rusia.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku