Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Yordania Kirim Jet Tempur Bantu Amerika Gempur ISIS di Suriah
Advertisement . Scroll to see content

Pakar Medis Sebut Kondisi Penyakit Donald Trump Mungkin Lebih Serius

Senin, 05 Oktober 2020 - 14:36:00 WIB
Pakar Medis Sebut Kondisi Penyakit Donald Trump Mungkin Lebih Serius
Presiden AS Donald Trump. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Sejak dikabarkan mengidap Covid-19, pemberitaan terkait kondisi Presiden AS Donald Trump menimbulkan kebingungan di kalangan publik Amerika. Pasalnya, keterangan pers yang diberikan Gedung Putih ihwal kesehatan Trump, bertolak belakang dengan metode perawatan yang dijalani sang presiden.

Dokter kepresidenan AS, Sean Conley, kemarin mengatakan, Trump mengalami gejala seperti batuk ringan, hidung tersumbat, serta kelelahan. “Sekarang sudah sembuh dan membaik,” ujarnya, seraya menambahkan demam Trump sudah mereda dalam waktu 24 jam.

Akan tetapi, sejumlah pakar medis meragukan konferensi pers bernada relatif optimistis itu. Perincian terkait perawatan Trump dan fakta kadar oksigennya telah menurun menunjukkan bahwa penyakit yang diidap presiden AS itu telah berkembang ke taraf yang lebih parah. Menurut mereka, kondisi Trump mungkin lebih serius daripada sekadar kasus Covid-19 ringan.

Dokter yang merawat Trump mengungkapkan bahwa tingkat oksigen sang presiden telah turun menjadi 93 persen pada satu titik. Padahal, batas bawah tingkat oksigen yang normal berada di kisaran 95 persen. Banyak ahli medis menganggap pasien menderita Covid-19 yang parah jika kadar oksigen mereka turun di bawah 94 persen.

“(Fakta mengenai kondisi Trump) ini bukan lagi sebuah aspirasi positif,” kata seorang profesor kedokteran darurat di Oregon Health & Science University, Dr Esther Choo, dilansir dari The New York Times, Senin (5/10/2020).

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut