Pakar: Roket Terbaru Korut Bisa Jangkau Seoul, Tak Bisa Dirontokkan Rudal AS
AS maupun Korsel terkesan ingin menghindari konflik dengan tak membenarkan Korut telah menembakkan rudal balistik. Apabila benar terjadi maka Korut telah melanggar perjanjian internasional.
Kim Ki Ho, seorang profesor pertahanan di Universitas Kyonggi, Seoul, mengatakan, pengujian senjata ini bisa saja merupakan upaya Korut untuk menyiasati rudal pencegat AS.
AS mengoperasikan sistem pertahanan udara Terminal High Altitude Area Defence atau biasa disebut Thaad di kawasan itu. Sistem pertahanan ini dapat mencegat rudal yang terbang di ketinggian 40 km atau lebih. Sementara rudal yang terbang di bawahnya bisa dicegat dengan Patriot.
Roket-roket Korut ini, lanjut Ki Ho, masih terlalu rendah untuk dicegat oleh Thaad, namun di sisi lain tak bisa dirontokkan oleh Patriot karena kalah cepat.
"Senjata pemandu taktis terbaru bisa melumpuhkan sistem AS," ujarnya, dikutip dari Bloomberg, Selasa (7/5/2019).
Sementara itu Kementerian Pertahanan Korsel menyatakan sedang melakukan tinjauan komprehensif untuk mencermati uji coba persenjataan taktis Korut terbaru.
Editor: Anton Suhartono