Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kloset Berlapis Emas Masih Berfungsi Dilelang, Ditaksir Laku Rp167 Miliar
Advertisement . Scroll to see content

Pangeran Philip Dianggap sebagai 'Dewa' oleh Suku Terpencil Ini, Begini Kisahnya

Sabtu, 10 April 2021 - 13:07:00 WIB
Pangeran Philip Dianggap sebagai 'Dewa' oleh Suku Terpencil Ini, Begini Kisahnya
Penduduk Desa Yaohnanen ikut berduka atas meninggalnya Pangeran Philip (Foto: Daily Mail)
Advertisement . Scroll to see content

PORT VILA, iNews.id - Kabar duka atas kepergian Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II, tak hanya menyelimuti Inggris. Suasana yang sama dirasakan penduduk pedalaman jauh di dalam hutan Pulau Tanna, Vanuatu.

Penduduk Desa Yaohnanen ikut berduka atas meninggalnya sosok yang sudah mereka anggap sebagai ‘dewa’. Meski tidak pernah bertemu, 400 penduduk desa menetahui sosok Pangeran Philip melalui foto-foto.

Para anggota suku perempuan meratap dan para pria menundukkan kepala dalam kesedihan setelah mengetahui Duke of Edinburgh telah tiada. Mereka berkumpul di tengah desa sembari membawa foto-foto Pangeran Philip yang mereka jaga sebagai barang-barang berharga.

Suku tersebut selalu menunggu kehadiran Pangeran Philip, sosok yang mereka yakini akan memberikan banyak hadiah untuk mengubah kehidupan warga desa. Penduduk desa tidak pernah merasa putus asa menanti.

"Kami sangat sedih sekarang, karena dia tidak akan datang. Tapi kami sudah mulai melihat beberapa janjinya menjadi kenyataan, melihat jalan yang sedang dibangun dan fasilitas medis juga sedang didirikan,” ujar Joe Ketu, pemimpin desa, dikutip dari Daily Mail, dikutip Sabtu (10/4/2021).

Keyakinan mereka itu bermula pada awal 1970-an ketika Pangeran Philip mengunjungi Vanuatu, saat itu dikenal sebagai New Hebrides. Kepala suku saat itu, Jack Naiva, merupakan salah satu petugas sampan yang mendayung perahu untuk melihat penyambutan kedatangan rombongan Kerajaan Inggris.

"Saya melihatnya (Pangeran Philip) berdiri di geladak dengan seragam putih, dan saya tahu dia adalah Mesias sejati," kata Jack, seperti diceritakan ulang oleh Joe.

Dalam kunjungan sekitar 50 tahun lalu itu, seorang pejabat pemerintah Inggris yang dijamu dengan makan malam mewah meninggalkan desa begitu saja, tanpa memberikan imbalan apa pun. Hal itu ternyata membuat Jack dan anggota sukunya marah.

Seorang pejabat lainnya kemudian merekomendasikan kepada Istana Buckingham bahwa foto Pangeran Philip yang ditandatangani beliau mungkin bisa mengobati ‘kemarahan’ tersebut. Sejak itu, penduduk desa merasa begitu diperhatikan oleh sosok Pangeran Philip.

Persiapan upacara berkabung dilakukan di Desa Yaohnanen. Makanan mewah disiapkan, seperti babi, sapi jantan, ayam, serta umbi-umbian dimasak oleh para perempuan yang mengenakan pakaian terbaik. Mereka merasa sangat kehilangan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut