Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Iran Eksekusi Mati Pria Pemerkosa 2 Perempuan di Depan Umum
Advertisement . Scroll to see content

Pangeran Saudi: Penarikan Pasukan AS dari Suriah Bakal Perkuat Iran

Senin, 14 Januari 2019 - 07:58:00 WIB
Pangeran Saudi: Penarikan Pasukan AS dari Suriah Bakal Perkuat Iran
Barisan kendaraan militer AS di Kota Manbij di Suriah utara. (Foto: Delil Souleiman/AFP/Getty Images)
Advertisement . Scroll to see content

RIYADH, iNews.id - Pangeran Turki Al Faisal, yang merupakan salah satu sosok senior dalam keluarga kerajaan Arab Saudi, mengkritik keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menarik mundur pasukannya dari Suriah.

Kepada BBC, Pangeran Al Faisal mengatakan keputusan itu merupakan perkembangan yang sangat negatif, sebab bakal menguatkan Iran, Rusia, dan pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al Assad.

Pernyataan sang pangeran dikemukakan menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, ke Riyadh sebagai bagian dari rangkaian lawatan Timur Tengah.

Menurutnya, komunitas dunia bersalah menelantarkan rakyat Suriah dan penarikan mundur pasukan AS justru memperparah keadaan.

"Tindakan-tindakan AS, dalam perspektif saya, akan memperumit alih-alih menemukan solusi (Suriah). (Tindakan AS) tidak hanya memperkuat Iran, tapi juga Rusia dan Bashar Al Assad. Jadi dari perspektif saya, ini perkembangan yang sangat negatif," ujarnya, seperti dilaporkan BBC, Senin (14/1/2019).

Dia menambahkan, kepergian James Mattis dari jabatan menteri pertahanan AS amat mungkin tak membantu penyelesaian masalah.

"Jelas dia tidak setuju dengan pemerintah soal kebijakan Suriah sehingga dalam konteks itu keberadaannya akan menjadi tanda positif komitmen pada kebijakan tersebut," sebutnya.

Pangeran Al Faisal tak lagi menjadi bagian dari pemerintahan Arab Saudi, namun dia punya pengalaman di tubuh pemerintahan selama berpuluh tahun.

Koresponden BBC di Kementerian Luar Negeri, Barbara Plett, mengatakan pemaparan sang pangeran amat mungkin mencerminkan opini pemerintah Saudi tapi dia tidak berbicara atas nama pemerintah.

Pompeo yang sudah bertandang ke Irak, Yordania, Mesir, dan Bahrain, diperkirakan akan mendiskusikan soal Iran serta konflik di Yaman dan Suriah saat berkunjung ke Riyadh.

Sebagaimana dilaporkan sejumlah media AS, Pompeo juga ditengarai mencari laporan terkini mengenai pengusutan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Saat berada di Qatar, Pompeo berkata bakal menemui putra mahkota Pangeran Mohammed bin Salman untuk meminta pertanggungjawaban dari para pembunuh Khashoggi.

Kunjungan Pompeo ke Riyadh berlangsung tiga bulan setelah pembunuhan Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.

Pemerintah Saudi mengaku pria yang kerap mengkritik pihak kerajaan itu dibunuh di sana, namun membantah keterlibatan putra mahkota. Padahal, sebelumnya, Pemerintah Saudi berkeras Khashoggi telah meninggalkan konsulat dalam keadaan sehat.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut