Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Kecam Keputusan Turki Tangkap Netanyahu, Sebut Erdogan Tiran
Advertisement . Scroll to see content

Para Mantan Pemimpin Dunia Tolak Rencana Israel Caplok Tepi Barat, Desak Eropa Bertindak

Sabtu, 04 Juli 2020 - 16:31:00 WIB
Para Mantan Pemimpin Dunia Tolak Rencana Israel Caplok Tepi Barat, Desak Eropa Bertindak
Para mantan pemimpin dunia mendesak Eropa untuk bertindak menggagalkan rencana Israel mencaplok Tepi Barat (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Para mantan pemimpin dunia mendesak negara-negara Eropa agar menghentikan rencana Israel mencaplok Tepi Barat.

Kelompok mantan pemimpin dunia yang tergabung dalam The Elders menyatakan, pencaplokan tersebut akan berdampak negatif kepada stabilitas politik dan perekonomian di kawasan.

Dalam surat yang diberikan kepada pemimpin Prancis, Jerman, Inggris, dan Uni Eropa, Elders menjelaskan, pencaplokan juga bertentangan dengan kepentingan jangka panjang Israel dan rakyat Palestina.

Kelompok yang dipimpin mantan Presiden Irlandia Mary Robinson serta ketua bersama yakni istri Nelson Mandela Graca Machel dan mantan Sekjen PBB Ban Ki Moon itu juga mendesak negara-negara Eropa menangguhkan Perjanjian Asosiasi 27 negara dengan Israel jika pencaplokan dilanjutkan dalam bentuk apa pun.

Mereka juga mengingatkan Inggris terkait tanggung jawab historis negara itu sebagai penjajah Palestina sebelum 1948.

“(Pencaplokan) Tidak akan meredam tuntutan Palestina di masa depan mengenai hak dalam menentukan nasib sendiri, juga menghancurkan harapan kompromi dua negara dengan meningkatkan risiko kekerasan di salah satu daerah paling mudah tersulut di dunia itu di masa depan,” bunyi pernyataan Elders, dikutip dari Associated Press, Sabtu (4/7/2020).

Selain menentang pencaplokan, Elders menegaskan kembali dukungan kepada para pembela HAM Israel maupun Palestina serta aktivis masyarakat sipil.

“Suara mereka perlu dilindungi dan diperkuat di saat-saat yang penuh tantangan ini."

Sebelumnya Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperingatkan Israel untuk membatalkan rencana pencaplokan.

Dalam tulisan di halaman depan surat kabar Israel, Yediot Ahronot, Johnson menyebut dirinya sebagai pembela Israel yang bersemangat.

Untuk itu, dia khawatir pencaplokan justru akan menggagalkan tujuan negara tersebut untuk mengamankan perbatasan serta bertentangan dengan kepentingan jangka panjang Israel.

"Saya sangat berharap bahwa pencaplokan tidak berlanjut. Jika itu terjadi, Inggris tidak akan mengakui perubahan seesuai garis 1967, kecuali yang disepakati antara kedua belah pihak,” ujarnya, merujuk pada perang Arab-Israel.

Seperti diketahui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memulai pencaplokan Tepi Barat pada 1 Juli batal.

Menteri kabinet Ofir Akunis mengatakan, rencana pencaplokan ditunda karena pemerintah masih merampungkan langkah akhir dengan Amerika Serikat. Dia menegaskan pencaplokan akan tetap berlangsung pada Juli ini.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut