Parah, Lembaga Kemanusiaan Bentukan AS GHF Ternyata Ingin Usir 500.000 Warga Gaza
GAZA, iNews.id - Pemerintahan yang berkuasa di Jalur Gaza mengungkap misi terselubung dari Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), lambaga bantuan kontroversial bentukan Amerika Serikat (AS) serta Israel. Mereka ingin merelokasi paksa lebih dari 500.000 penduduk Gaza keluar dari wilayah tersebut.
Otoritas Gaza mengecam sebuah perusahaan konsultan AS atas dugaan keterlibatan mereka dengan GHF untuk merelokasi paksa warga Palestina dari Gaza dengan kedok bantuan kemanusiaan.
"Kami mengutuk sekeras-kerasnya rencana berbahaya ini untuk melikuidasi perjuangan Palestina," bunyi pernyataan kantor media pemerintah Gaza, seperti dikutip dari Anadolu, Senin (7/7/2025).
"Terlepas dari semua kejahatan perang, kelaparan, genosida, dan pengungsian, orang-orang hebat kami tetap berakar di tanah mereka dan tidak akan melepaskan hak-hak mereka, yang tidak bisa dicabut sampai pendudukan Israel atas semua tanah Palestina berakhir."
Ini bermula dari laporan surat kabar Inggris Financial Times (FT) mengenai sepak terjang mencurigakan perusahaan konsultam Boston Consulting Group (BCG). Mereka mengembangkan proyek rahasia bernama Aurora bertujuan untuk merelokasi 500.000 lebih penduduk Gaza. Caranya, warga diiming-imingi paket relokasi yang didanai entitas asing.
Menurut laporan FT, GHF menjadi garda terdepan untuk proyek tersebut. Pendanaan dan dukungan rahasia berasal dari perusahaan keamanan swasta AS, Orbis, kepada BCG.
Disebutkan, BCG awalnya direkrut oleh Orbis, perusahaan kontraktor keamanan yang berbasis di Washington DC, untuk membantu studi kelayakan operasi bantuan baru.