Parah, Perempuan Ini Pura-Pura Jadi Dokter Ikut Operasi Pasien padahal Lulusan SMA
ANKARA, iNews.id - Sebuah rumah sakit pemerintah kebobolan, salah satu tenaga medisnya ternyata dokter palsu bahkan baru lulus SMA. Perempuan bernama Ayse Ozkiraz (20) itu sudah ditangkap polisi setelah dilaporkan rumah sakit tempatnya bekerja.
Petualangan Ayse menjadi dokter palsu bahkan tergolong lama, yakni setahun sampai kedoknya terungkap. Selama masa itu Ayse diberi kepercayaan, bahkan mendapat akses ke pasien dan bertanggung jawab merawat mereka.
Sejak awal, Ayse menyebut dirinya sebagai dokter spesialis anak atau pediatri. Dia diterima bekerja di rumah sakit wilayah Cerkezkoy tahun lalu berbekal dokumen palsu. Dia berbohong dengan mengaku sebagai lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Cava Istanbul.
Kedok sebenarnya Ayse baru terungkap belakangan ini setelah staf rumah sakit curiga. Setelah beberapa lama, kecurigaan para staf pun memuncak hingga mereka melempar beberapa pertanyaan mendasar. Kecurigaan mereka terbukti karena Ayse tak bisa memberikan jawaban yang benar dan selalu menghindar.
Rumah sakit lalu melapor ke polisi yang direspons dengan penyelidikan. Petugas menggeledah rumah Ayse. Dalam penggeledahan itu polisi menemukan kartu identitas mahasiswa, kartu identitas dokter, dan ijazah yang semuanya palsu. Mereka juga menemukan kartu identitas dari beberapa rumah sakit lain serta seragam dan pakaian bedah.
Hal mengejutkan lainnya, Ayse ternyata juga membohongi orang tuanya. Dia mengaku berprofesi sebagai dokter kepada orang tua.
Dalam pemeriksaan polisi, Ayse menjelaskan motifnya menipu.
"Saat masih menadi siswa di SMA, keluarga ingin saya berkuliah kedokteran. Mereka percaya kepada saya dan mengira saya akan mendapat nilai tinggi. Begitu lulus SMA, saya mengikuti ujian universitas tapi tidak lulus," ujarnya, seperti dilaporkan media Turki, Cumhuriyet.
Namun agar tak mengecewakan orang tua, Ayse membuat kabar bohong bahwa dirinya diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Capa. Sebagai penguat, Ayse pernah mengirim foto-foto di ruang operasi bersama dokter dan perawat.
Ibunda Ayse, Semra Arslan, awalnya tak percaya dengan kasus ini. Dia yakin putrinya tak bersalah.
"Dia makan di ruang operasi. Dokter kepala juga bersamanya. Dia berfoto bersama dokter. Saat kami mengobrol melalui video call, dia duduk di kamar bersama perawat. Apakah ini semua bohong?" ujarnya.
Lebih lanjut Semra yakin ada orang lain yang terlibat dan harus ikut bertanggung jawab.
"Anak saya tidak akan berani melakukan hal seperti itu," katanya.
Ayse didakwa dengan Undang-Undang Praktik Dokter dan Ilmu Kedokteran.
Editor: Anton Suhartono