Paris dan Presiden Macron Kembali Bersiap Hadapi Aksi Protes Hari Ini
Para pengunjuk rasa, dengan menggunakan media sosial, menagih janji terhadap Macron dan kebijakannya lewat aksi yang disebut sebagai "Act IV" ini.
Aksi protes mulai meletus pada November terkait tekanan pada anggaran rumah tangga yang disebabkan oleh pajak bahan bakar.
Demonstrasi berkembang menjadi pemberontakan yang luas dan melawan Macron.
Pihak berwenang mengatakan, unjuk rasa itu ditunggangi elemen sayap kanan dan oknum anarkis yang bertekad melakukan kekerasan dan menimbulkan keresahan sosial untuk menghina Macron dan pasukan keamanan.
Kendati demikian, Macron, pria 40 tahun yang popularitasnya sedang surut menurut jajak pendapat, terpaksa menunda kenaikan pajak bahan bakar.
Meskipun terjadi penurunan, "rompi kuning" terus menuntut lebih banyak konsesi dari pemerintah, termasuk pajak yang lebih rendah, gaji yang lebih tinggi, biaya energi yang lebih murah, ketentuan pensiun yang lebih baik, bahkan pengunduran diri Macron.