Parlemen Inggris Sebut Ada Genosida terhadap Muslim Uighur, China: Kebohongan Tak Masuk Akal
LONDON, iNews.id - Parlemen Inggris mendesak pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson untuk mengambil tindakan kepada China untuk mengakhiri genosida terhadap muslim Uighur di Xinjiang oleh China.
Namun Johnson menghindari penggunaan kata genosida dan menyebutnya sebatas adanya pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis Uighur di Xinjiang yang sebagian besar umat Islam. Sementara itu para menteri menyerahkan kepada pengadilan, apakah menyebut sebagai genosida atau tidak.
Inggris sudah menjatuhkan sanksi kepada beberapa pejabat China serta memperkenalkan aturan guna mencegah barang-barang dari Xinjiang masuk dalam rantai pasokan. Meski demikian mayoritas anggota parlemen ingin pemerintah melakukan lebih banyak hal lagi.
Anggota parlemen mendukung mosi yang diusulkan politikus Partai Konservatif, Nusrat Ghani, yang menyatakan etnis Uighur di Xinjiang menderita akibat kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida, serta menyerukan pemerintah untuk menggunakan hukum internasional.
Namun dukungan bagi mosi tersebut tidak mengikat, artinya terserah pada pemerintah untuk memutuskan tindakan yang akan diambil selanjutnya.
Sementara itu Kedutaan Besar China di Inggris mengutuk keputusan parlemen tersebut dan mendesak pemerintah Inggris untuk mengambil langkah konkret demi menghormati kepentingan utama China serta segera memperbaiki langkah yang salah.
"Tuduhan yang tidak beralasan oleh segelintir anggota parlemen Inggris bahwa ada 'genosida' di Xinjiang adalah kebohongan paling tidak masuk akal abad ini, penghinaan yang keterlaluan terhadap rakyat China, dan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan norma dasar yang mengatur hubungan internasional," demikian pernyataan kedubes, dikutip dari Reuters, Jumat (23/4/2021).
Menteri untuk urusan Asia, Nigel Adams, menjelaskan kepada parlemen bahwa setiap keputusan yang menggambarkan pelanggaran HAM di Xinjiang sebagai genosida harus diambil oleh pengadilan.
Editor: Anton Suhartono