Parlemen Thailand Pilih PM Baru untuk Ke-3 Kali pada 22 Agustus, Berhasilkah?
BANGKOK, iNews.id - Parlemen Thailand kembali memilih perdana menteri (PM) baru pada Selasa (22/8/2023). Pasca-pemilu pada Mei belum ada kandidat yang disetujui parlemen untuk menjadi pengganti Prayuth Chan O Cha.
Pemilu dimenangkan Partai Bergerak Maju yang kemudian mencalonkan ketuanya, Pita Limjareonrat, untuk disetujui parlemen. Namun dalam dua kali pemilihan, Pita gagal mendapat suara dukungan minimal yang dibutuhkan.
Sistem pemilu di Thailand yang disahkan pasca-kudeta tahun 2014 menguntungkan kubu militer dan kerajaan. Ini karena sebagian anggota parlemen merupakan orang pilihan militer.
Thailand berada di bawah kendali pemerintahan sementara sejak Maret atau sebelum pemilu. Setelah pemilu, parlemen mengalami kebuntuan untuk membentuk pemerintahan berikutnya. Partai Bergerak Maju menghadapi perlawanan sengit dari anggota parlemen konservatif yang bersekutu dengan militer.
Partai Pheu Thai, peraih suara terbanyak kedua dalam pemilu, menarik dukungan untuk Partai Bergerak Maju. Pheu Thai merupakan partai keluarga miliarder Shinawatra yang pernah berkuasa di Negeri Gajah Putih sebelum digulingkan.
Pheu Thai mengambil kesempatan dengan secara agresif melobi anggota parlemen konservatif untuk meloloskan kandidatnya, Srettha Thavisin. Meski demikian belum bisa dipastikan apakah taipan properti itu akan mendapat dukungan parlemen untuk menjadi perdana menteri. Dia merupakan pengusaha yang tak punya pengalaman dengan pemerintahan.
Dia membutuhkan dukungan setengah dari anggota majelis gabungan, termasuk Senat.
Namun pejabat senior Pheu Thai mengungkapkan rasa yakin Srettha akan menang, bahkan tanpa dukungan dari Partai Bergerak Maju.
Editor: Anton Suhartono