Partai Menang Pemilu Jepang, PM Fumio Kishida Makin Percaya Diri Berkuasa

TOKYO, iNews.id - Partai Demokratik Liberal (LDP) Jepang yang dipimpin Perdana Menteri Fumio Kishida memenangkan pemilihan umum (pemilu) pada Minggu (31/10/2021). Ini menjadi modal bagi Kishida untuk merealisasikan program-program utamanya termasuk meloloskan anggaran tambahan.

LDP berhasil merebut 261 kursi parlemen Diet dari total 465, meskipun turun dari perolehan sebelumnya yakni 276 kursi. Hasil itu sudah cukup bagi LDP menjadi mayoritas sehingga bisa memegang kendali atas keputusan komisi-komisi di parlemen dan mengesahkan undang-undang, termasuk anggaran. Di samping itu, LDP masih mendapat dukungan dari mitra koalisinya Komeito yang memperoleh 32 kursi setelah mendapat tambahan tiga kursi.

Baca Juga

Benarkah Penembakan di Pantai Bondi karena Kelonggoran Hukum Kepemilikan Senjata Api di Australia?

Sementara itu partai oposisi utama, Partai Demokrat Konstitusional, kehilangan 13 kursi sehingga hanya mendapat 96. Oposisi kecil lainnya Partai Komunis Jepang turun dua kursi menjadi 10 dan Partai Demokrat Rakyat menambah tiga kursi sehingga menjadi 11. Kemenangan besar didapat Partai Inovasi Jepang (JIP) yang menambah jumlah kursi dari 11 menjadi 41.

Tingkat partisipasi pemilu Jepang tahun ini 55,33 persen, naik tipis dari 53,68 persen pada pemilu 2017.

Baca Juga

Jepang Kutuk Israel, Sebut Pemerintah Zionis Langgar Hukum Internasional

LDP mendapat pukulan telak di beberapa wilayah, termasuk kekalahan sekjen partai Akira Amari di distriknya. Selain itu mantan menteri perekonomian yang juga pemimpin salah satu faksi di partai, Nobuteru Ishihara, juga kalah dari oposisi di Tokyo. Amari akan mengundurkan diri dari jabatan sekjen partai namun belum ada kabar mengenai penggantinya.

Hasil pemilu terbaru ini kemungkinan akan membuat Kishida yang baru dilantik bulan lalu semakin berani. Waktu sebulan masih terlalu dini untuk melihat keberhasilan dari kebijakannya.

Sebelumnya Kishida berjanji mengatasi kesenjangan ekonomi serta menggembar-gemborkan kapitalisme baru ketika negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia itu berjuang untuk pulih dari pandemi Covid-19.

Editor: Anton Suhartono