Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bonatua Silalahi Gugat UU Pemilu ke MK, Minta Autentifikasi Ijazah Diwajibkan
Advertisement . Scroll to see content

Pasien Ini Jadi Perempuan Pertama di Dunia yang Sembuh dari HIV

Rabu, 16 Februari 2022 - 05:55:00 WIB
Pasien Ini Jadi Perempuan Pertama di Dunia yang Sembuh dari HIV
Ilustrasi HIV - AIDS. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

DENVER, iNews.id – Seorang pasien pengidap leukimia di AS menjadi perempuan pertama dan orang ketiga di dunia yang sembuh dari HIV sampai sejauh ini. Dia sembuh dari penyakit itu setelah menerima transplantasi sel punca (stem cell) dari donor yang secara alami resisten terhadap virus penyebab AIDS itu. 

Para peneliti pada Selasa (15/2/2022) melaporkan, kasus yang dialami perempuan berusia 64 tahun dari ras campuran itu juga menjadi kasus pertama dari pengobatan yang melibatkan cord blood atau darah tali pusat. Ini adalah pendekatan baru yang dapat membantu penyembuhan lebih banyak orang di masa depan.

Sejak menerima cord blood untuk mengobati leukemia myeloid akutnya perempuan itu kini telah dalam proses remisi (berkurangnya gejala penyakit) dan bebas dari HIV selama 14 bulan terakhir. Selama proses tersebut, dia tidak memerlukan pengobatan HIV ampuh yang selama ini dikenal dengan terapi antiretroviral.

Untuk diketahui, leukimia myeloid adalah jenis kanker yang dimulai pada sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang

Adapun dua kasus pasien sembuh dari HIV sebelumnya terjadi pada laki-laki. Satu dari mereka memilki ras kulit putih, sedangkan yang lainnya beretnik Latin. Kedua pasien tersebut menjalani prosedur transplantasi stem cell dengan menerima sel induk dewasa—yang lebih sering digunakan dalam transplantasi sumsum tulang.

“Sekarang ini adalah laporan ketiga dari penyembuhan di rangkaian ini, dan juga jadi perempuan yang pertama yang hidup dengan HIV,” ungkap Presiden terpilih International AIDS Society, Sharon Lewin, dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters, Rabu (16/2/2022).

Temuan tersebut menjadi bagian dari studi besar yang didukung AS yang dipimpin oleh Dr Yvonne Bryson dari University of California Los Angeles (UCLA), dan Dr Deborah Persaud dari Johns Hopkins University di Baltimore.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut