Pasukan Elite AS dan Korsel Gelar Latihan Gabungan Hadapi Serangan Mendadak Korut
GWANGJU, iNews.id - Pasukan khusus Amerika Serikat (AS) berlatih dengan tentara Korea Selatan (Korsel) sebagai persiapan menghadapi serangan mendadak Korea Utara (Korut). Latihan gabungan itu digelar di Gwangju.
“Tidak ada satu hal pun dalam sejarah Amerika Serikat yang bisa memberi kita keyakinan bahwa kita tahu dari mana ancaman berikutnya datang,” kata Komandan Pasukan Komando Operasi Khusus-Korea, Derek Lipson, dikutip dari Reuters, Jumat (15/3/2024).
Lipson menambahkan, ketidakpastian situasi di kawasan bisa memicu perang Korea. Ini termasuk krisis China-Taiwan yang bisa meledak setiap saat. Karena ketidakpastian itu, Lipson menilai penting untuk melakukan lebih banyak persiapan termasuk dengan melatih pasukannya.
Dia menambahkan, ketidakpastian politik terkait Pilpres AS 2024 juga bisa berkontribusi terhadap perang. Tugasnya adalah memastikan pasukannya siap untuk berperang setiap saat terlepas dari siapa pun presiden AS nanti.
“Saya kira (Korea Utara) ingin para pemimpin militer senior, pemimpin militer junior, personel militer, (Korea Selatan) dan AS, lebih khawatir terhadap pilpres ketimbang kesiapan mereka,” ujarnya.
Saat latihan gabungan pada Kamis kemarin, pesawat operasi khusus AS MC-130 berlatih melakukan serangan udara bersama pasukan komando Korsel. Pesawat turboprop terbang berputar-putar di atas Medan Latihan Sekolah Perang Khusus di dekat Gwangju.
Korut mengalami kemajuan di bidang persenjataan dalam beberapa tahun terakhir, berada di titik yang belum pernah dicapai sebelumnya, termasuk rudal balistik yang bisa menjangkau daratan AS. Selain itu Korut memiliki rudal taktis baru yang didesain untuk memerdayai sistem pertahanan negara musuh.
Rudal-rudal Korut bahkan diyakini sudah digunakan Rusia untuk berperang melawan Ukraina.
Sejak 2016, pasukan operasi khusus AS ditugaskan untuk menangkap senjata pemusnah massal (WMD), peran yang sangat sesuai mengingat persenjataan nuklir Korut terus berkembang. Badan intelijen AS menyebut Korut juga menjalankan program senjata biologi dan kimia.
Editor: Anton Suhartono