PBB Belum Bisa Pastikan Rudal yang Menghantam Fasilitas Minyak Saudi Buatan Iran
NEW YORK, iNews.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menegaskan organisasi tak bisa mengonfirmasi apakah rudal dan drone yang digunakan untuk menyerang dua fasilitas minyak Aramco, Arab Saudi, pada September lalu merupakan buatan Iran.
Serangan itu menyebabkan Saudi harus mengurangi produksi minyak hingga setengah selama beberapa pekan yang dampaknya mengurangi pasokan minyak dunia sebesar 5-6 persen.
Hasil penyelidikan Saudi, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa menyatakan, persenjataan rudal dan drone yang digunakan merupakan buatan Iran, meskipun belum ada bukti bahwa negara itu terlibat langsung.
Dalam laporan 6 bulanan kepada Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai program nuklir Iran, seperti juga diperlihatkan kepada AFP, Guterres mengatakan, para penyelidik PBB sudah diberi akses untuk mempelajari puing-puing rudal dan drone yang digunakan dalam serangan.
Namun berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kata dia, belum bisa menguatkan bahwa rudal jelajah dan pesawat tak berawak yang digunakan dalam serangan ini berasal dari Iran," kata laporan itu.