Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak
Advertisement . Scroll to see content

Pegawai Yahudi Depdagri AS Mundur, Tak Tahan Lihat Kekejaman Israel di Gaza

Kamis, 16 Mei 2024 - 05:58:00 WIB
Pegawai Yahudi Depdagri AS Mundur, Tak Tahan Lihat Kekejaman Israel di Gaza
Lily Greenberg Call. (Foto: Istimewa/WP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id - Seorang staf Yahudi Amerika mengundurkan diri dari jabatannya di Departemen Dalam Negeri AS. Alasan pengunduran diri perempuan itu adalah karena Presiden Joe Biden terus mendukung perang Israel di Gaza.

Politico pada Rabu (5/5/2024) melaporkan, pegawai bernama Lily Greenberg Call itu mundur dari posisinya sebagai asisten khusus kepala staf di Departemen Dalam Negeri AS. Dalam surat pengunduran dirinya, dia menyinggung soal warisan Yahudi dan hubungannya dengan Israel.

“Saya tidak dapat lagi dengan hati nurani terus mewakili pemerintahan ini di tengah dukungan Presiden Biden yang terus-menerus membawa bencana terhadap genosida Israel di Gaza,” ungkap Greenberg Call dalam surat pengunduran dirinya.

Dia adalah orang Yahudi pertama yang diketahui mengundurkan diri secara terbuka karena dukungan Biden terhadap Israel. Perempuan itu juga menjadi aparatur pemerintah keenam AS yang mengundurkan diri karena kekhawatiran atas kebijakan Washington DC terhadap Israel, kata Politico.

Dalam suratnya, Greenberg Call juga mengatakan bahwa Biden memiliki kekuatan untuk menyerukan gencatan senjata yang permanen, berhenti mengirim senjata ke Israel, dan mengondisikan bantuan ke Gaza. Akan tetapi, presiden AS itu malah mendukung dan melegitimasi tindakan brutal Israel.

Surat Greenberg Call itu juga menyebut Hari Nakba, istilah yang digunakan untuk menandai peringatan pengusiran hampir 700.000 warga Palestina sebelum dan selama Perang Arab-Israel pada 1948 setelah berdirinya Israel.

Pada Selasa (14/5/2024), pemerintahan Biden mengatakan kepada Kongres AS bahwa mereka telah mencapai kesepakatan senjata baru senilai lebih dari 1,2 miliar AS untuk Israel. Ironisnya, kesepakatan itu terjadi hanya kurang dari seminggu setelah Pemerintah Amerika Serikat menghentikan pasokan bantuan untuk Israel sehubungan dengan operasi militer zionis di Rafah.

Paket baru tersebut terdiri atas potensi transfer amunisi tank senilai 700 juta dolar AS, kendaraan taktis senilai 500 juta dolar AS, dan mortir senilai 60 juta dolar AS.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut