Pejabat AS-Korut Bertemu Bahas Pertemuan Trump dan Kim Jong Un
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Donald Trump mengatakan delegasi Amerika Serikat (AS) tiba di Korea Utara (Korut) untuk mempersiapkan pertemuan tingkat tinggi dirinya dengan Kim Jong Un. Pertemuan keduanya rencananya akan digelar di Singapura pada 12 Juni.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) AS menyatakan, para pejabat AS dan Korut bertemu di Panmunjom, Zona Demiliterisasi yang membentang di sepanjang perbatasan antara Korut dan Korea Selatan (Korsel).
"Tim kami telah tiba di Korea Utara untuk membuat pengaturan pertemuan antara Kim Jong Un dan saya sendiri," tulis Trump melalui akun Twitternya, seperti dilaporkan AFP, Senin (28/5/2018).
“Saya benar-benar percaya Korea Utara memiliki potensi cemerlang dan akan menjadi negara ekonomi dan keuangan yang besar suatu hari nanti. Kim Jong Un setuju dengan saya tentang ini. Itu akan terjadi!" ujar Trump, menambahkan.
Selain pembicaraan tersebut, Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan, tim pra-pertemuan sudah berangkat ke Singapura pada Minggu (27/5) pagi mempersiapkan logistik.
Sebelumnya, Kemlu AS menyatakan delegasinya sedang mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Korut di Panjumjom, Minggu (28/5). Pertemuan untuk mempersiapkan pertemuan tingkat tinggi antara kedua pemimpin negara itu.
"Satu delegasi AS sedang dalam pembicaraan yang berlangsung dengan para pejabat Korea Utara di Panmunjom," kata Juru Bicara Kemlu AS, Heather Nauert, dalam sebuah pernyataan.
"Kami terus mempersiapkan pertemuan antara Presiden Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un."
Pembicaraan itu terjadi sehari setelah Kim dan Presiden Korsel Moon Jae In mengadakan pertemuan dadakan di Panmunjon yang bertujuan untuk menyelamatkan rencana pertemuan, yang sebelumnya dibatalkan oleh Presiden Trump.
Kemlu AS belum memberikan informasi lebih lanjut soal isi pembicaraan, namun The Washington Post melaporkan delegasi AS sudah menyeberang ke sisi perbatasan Korea Utara di Panmunjon.
The Washington Post menyebut delegasi AS dipimpin oleh Sung Kim, mantan Dubes AS untuk Korsel dan mantan juru runding nuklir dengan Korut.
Editor: Nathania Riris Michico