Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak
Advertisement . Scroll to see content

Pejabat AS Kunjungi Taiwan Lagi, China Akan Membalas

Jumat, 18 September 2020 - 06:58:00 WIB
Pejabat AS Kunjungi Taiwan Lagi, China Akan Membalas
Wang Wenbin (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - China tak terima atas kunjungan pejabat Amerika Serikat (AS) ke Taiwan untuk kedua kalinya. Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Ekonomi Keith Krach berkunjung ke Taipei pada Rabu (16/9/2020). Dia menjadi pejabat AS kedua yang melakukan kunjungan resmi setelah Menteri Kesehatan Alex Azar.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan, pemerintahannya akan memberikan respons yang diperlukan terkait kunjungan tersebut dan telah melayangkan protes resmi ke AS. China masih menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya.

Saat Krach berkunjung, China menerbangkan dua pesawat anti-kapal selam ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dan diberi peringatan untuk pergi oleh Angkatan Udara.

Saat Alex Azar berkunjung ke Taiwan bulan lalu, China juga mengirim dua jet tempur melintasi garis tengah Selat Taiwan dan terlacak oleh rudal.

Kunjungan Krach ke Taiwan untuk mengikuti upacara pemakaman mantan presiden Lee Teng Hui, sosok yang dikenal sebagai bapak demokrasi Taiwan.

Krach juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tsai Ing Wen.

Sementara itu di Beijing, Wang mengatakan China telah menyampaikan sikap tegas kepada AS tentang kunjungan Krach. Mereka menentang setiap pertukaran resmi antara AS dan Taiwan.

Wang menyebut, kunjungan Krach untuk memberikan dukungan dan kekuatan bagi kemerdekaan Taiwan yang artinya merusak hubungan China dengan AS.

"Kami mendesak AS untuk sepenuhnya mengakui sensitivitas yang ekstrem dari masalah Taiwan ini. China akan membuat tanggapan yang diperlukan bergantung pada bagaimana situasi berkembang," kata Wang.

Hubungan antara China dan AS berada di titik terendah dalam beberapa bulan terakhir. Selain isu Taiwan, kedua negara bersitegang mengenai perang dagang, pemberlakuan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong, penanganan pandemi virus corona, serta masalah lainnya.

Sementara itu China menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang memisahkan diri. Presiden Xi Jinping mengatakan akan merebut kembali Taiwan bahkan sekalipun harus dengan paksa.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut