Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Usai Porak-porandakan Filipina, Topan Fungwong Menuju Taiwan
Advertisement . Scroll to see content

Pejabat Beijing: Hasil Pilpres Tak Ubah Kenyataan Taiwan Milik China

Rabu, 17 Januari 2024 - 13:04:00 WIB
Pejabat Beijing: Hasil Pilpres Tak Ubah Kenyataan Taiwan Milik China
Lai Ching Te memenangkan pilpres Taiwan, namun China menegaskan hasil pemilu tak akan mengubah apa pun (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - China menegaskan hasil Pilpres Taiwan yang memenangkan Lai Ching Te tak akan mengubah apa pun, yakni wilayah itu masih dalam kendalinya. Sikap China masih sama, tidak akan berhenti menggunakan kekuatan untuk merebut Taiwan yang berusaha memisahkan diri dan menjadi negara merdeka.

Pilpres Taiwan dimenangkan oleh Lai, kandidat yang diusung Partai Progresif Demokratik (DPP). Ini berarti DPP melanggengkan kekuasannya untuk pertama kali dengan memimpin wilayah itu tiga periode berturut-turut. Dua periode sebelumnya, posisi presiden diduduki Tsai Ing Wen yang juga dari DPP.

Chen Binhua, juru bicara Kantor Urusan Taiwan di China, mengatakan hasil pilpres tidak akan mengubah kenyataan bahwa wilayah itu milik China yang pada akhirnya akan disatukan kembali.

"Kami tidak berjanji menghentikan penggunaan kekuatan sama sekali, (tapi) bukan ditujukan untuk rekan-rekan sebangsa kami di Taiwan. Kami menargetkan campur tangan kekuatan asing dan sejumlah kecil separatis kemerdekaan Taiwan serta aktivitas mereka," kata Chen, dikutip dari Reuters, Rabu (17/1/2024).

Chen mengklaim, publik Taiwan menginginkan perdamaian bukan perang, pertukarang bukan menjaga jarak, sertam menjatuhkan DPP.

“Jika DPP tidak bertobat dan terus menempuh cara jahat dalam melakukan provokasi ‘kemerdekaan’, itu hanya akan mendorong Taiwan ke dalam situasi berbahaya dan menimbulkan kerugian serius bagi Taiwan,” katanya.

Menurut Chen, Taiwan adalah darah dan daging China, namun telah diracuni oleh gagasan kemerdekaan serta menganut pemahaman yang bias mengenai hubungan antar-selat dan identitas nasional.

“Kami berharap dan percaya bahwa rekan-rekan kami di Taiwan dapat memihak kepada sejarah yang benar dan menjadi orang China yang lurus,” tuturnya.

Namun berdasarkan hasil polling terbaru di Taiwan, banyak warga yang menganggap diri mereka sebagai Taiwan, bukan orang China. Mayoritas responden juga tidak mendukung model otonomi satu negara, dua sistem yang diterapkan China agar wilayah tersebut mau tunduk pada pemerintahan di Beijing.

Sementara itu, DPP tak akan mengubah sikap meski pemimpin berganti, yakni menjadikan Taiwan terlepas dari China dengan sistem demokrasi. 

China menyebut Lai sebagai separatis yang berbahaya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut