Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Pejabat Gedung Putih Kecewa China Tak Ajak AS Tangani Virus Korona

Jumat, 14 Februari 2020 - 08:40:00 WIB
Pejabat Gedung Putih Kecewa China Tak Ajak AS Tangani Virus Korona
Larry Kudlow (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Pejabat senior Gedung Putih menyampaikan kekecewaan bahwa China tak mengajak Amerika Serikat (AS) serta kurang terbuka terkait wabah virus korona atau Covid-19.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan belum ada tanda-tanda China menerima tawaran dari Presiden Donald Trump untuk membantu menangani virus.

"Kami sedikit kecewa karena tidak diundang dan kami sedikit kecewa dengan kurangnya transparansi dari China," kata Kudlow, dikutip dari AFP, Jumat (14/2/2020).

Kudlow menyebut ada pertanyaan yang tidak terjawab seputar wabah yang merenggut hampir 1.500 nyawa itu, sementara belum ada tanda-tanda China akan kerja sama sebagaimana pernah dijanjikan.

"Presiden Xi (Jinping) meyakinkan Presiden Trump bahwa China akan terbuka, mereka akan menerima bantuan kami," tuturnya, merujuk pada janji China.

Dia menegaskan, dalam situasi ini AS sebenarnya lenbih ingin berkerja sama langsung dengan China ketimbang dengan PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tapi tawaran itu tidak atau belum direspons.

"Kami lebih dari bersedia bekerja sama dengan PBB WHO dalam hal ini tapi mereka tidak mengizinkan. Saya tidak tahu apa motif mereka. Saya tahu semakin banyak orang yang menderita di sana," ujarnya, seraya meragukan kejujuran para petinggi Partai Komunis selaku pemegang kendali pemerintahan China.

Namun pernyataan Kudlow itu bertolak belakang dengan sikap Trump yang justru memuji China.

Trump memuji Xi Jinping atas respons pemerintah yang cepat dalam menangani wabah yang bermula di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, tersebut.

Dalam wawancara dalam program 'Roadkill' radio Geraldo Rivera, Trump percaya dengan Pemerintah China serta memahami sikap pejabatnya yang tidak membeberkan semua informasi.

"Saya kira mereka ingin menunjukkan yang terbaik. Anda tidak akan mau dunia menjadi gila dengan mengatakan apa pun itu, karena Anda tidak ingin membuat panik. Saya kira mereka telah menangani secara profesional dan sangat mampu dan saya kira Presiden Xi sangat mampu," kata Trump.

Trump juga yakin wabah ini akan hilang sejalan dengan perubahan cuaca yakni memasuki musim lebih hangat pada April, meski teori itu tidak sejalan dengan analisis para pejabat kesehatan AS.

"Bulan April sangat, sangat penting. Jika panas benar-benar bisa membunuh, virus ini bereaksi sangat buruk terhadap panas dan mati," kata Trump.

Sebelumnya WHO juga memuji China soal penanganan wabah. Badan PBB itu menyebut China sudah jauh lebih terbuka dalam menangani virus korona, berbeda dengan wabah SARS pada 2002-2003.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut