Pejabat Kepolisian Singapura Pimpin Unit Antiteror Interpol Asia Pasifik
SINGAPURA, iNews.id - Seorang pejabat kepolisian Singapura akan memimpin unit baru di Interpol yakni Regional Counter-Terrorism Node (RCTN).
Simpul ini akan bekerja sama dengan kesatuan antiteror kepolisian negara-negara Asia Pasifik untuk bertukar informasi intelijen terkait aktivitas terorisme. Namun nama polisi itu termasuk jabatannya tak diungkap.
Direktur Eksekutif Interpol untuk ayanan kepolisian, Tim Morris, mengatakan, pembentukan simpul regional punya arti penting di kawasan.
“Kepolisian dari kawasan mengenali daerahnya lebih baik. Interpol perlu menggunakan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman mereka, tidak hanya untuk membantu dalam perang melawan terorisme di kawasan, tapi juga (mencari tahu) bagaimana hal itu berdampak pada wilayah lain di seluruh dunia, apakah itu Eropa, Afrika Barat atau Timur, atau bahkan Amerika Latin," kata Morris, dikutip dari The Straits Times, Rabu (3/7/2019).
Interpol juga telah membangun simpul anti-terorisme serupa di Afrika Timur dan Afrika Barat.
Morris mengatakan, Singapura dipilih sebagai basis RCTN Asia Pasifik karena menjadi pusat keamanan yang penting di kawasan. Selain itu badan terkait di pemerintahan Singapura telah menginvestasikan dana besar untuk mendirikan Interpol Global Complex for Innovation.
Kompleks tersebut menyediakan infrastruktur bagi Interpol untuk menjalankan tugas-tugasnya
RCTN Asia Pasifik akan memulai kerja dengan enam perwira, termasuk perwira kepolisian Singapura (SPF). Mereka merupakan petugas yang ahli di berbagai bidang dalam memerangi terorisme.
Tim akan memiliki akses ke 18 database Interpol yang menyediakan informasi tentang teroris asing, platform media sosial yang digunakan, dan pola perjalanan, serta moda transportasi mereka.
"Interpol yakin jaringan seperti itu penting jika polisi di seluruh dunia akan terhubung secara efektif untuk memerangi terorisme," kata Morris.
Editor: Anton Suhartono