Pelaku Penembakan Tentara Garda Nasional Pernah Kerja untuk CIA, Trump: Motif Masih Gelap
WASHINGTON, iNews.id - Motif penembakan terhadap dua tentara Garda Nasional Amerika Serikat (AS) di Washington DC pada Rabu (26/11/2025) masih gelap. Pelaku adalah imigran Afghanistan yang pernah bekerja untuk pasukan elite AS dan badan intelijen CIA.
Presiden Donald Trump mengatakan, motif serangan yang menewaskan seorang personel Garda Nasional itu belum diketahui pasti. Pelaku diientifikasi sebagai Rahmanullah Lakanwal (29) oleh beberapa media AS.
"Siapa yang tahu apa motifnya, tapi apa yang dia lakukan sungguh mengerikan," kata Trump, dalam panggilan telepon dengan personel militer AS untum merayakan Thanksgiving, dikutip Jumat (28/11/2025).
Dia melanjutkan serangan tersebut merupakan ancaman terorisme.
"Ini ancaman terorisme, dan dilakukan karena mereka (Garda Nasional) sangat efektif. Jika mereka tidak efektif, mungkin ini tidak akan terjadi," kata Trump, seperti dikutip dari Sputnik.
Trump menjelaskan, serangan ini berkaitan dengan efektivitas kehadiran pasukan Garda Nasional di ibu kota negara tersebut, sehingga menutup ruang gerak para pelaku kriminal.
"Anda tahu, Anda berubah dari yang tadinya mengalami begitu banyak kejahatan dan kematian, pembunuhan, menjadi tidak ada. Dan ini terjadi, berdasarkan asumsi saya, karena sangat efektif. Mungkin orang ini kesal karena dia tidak bisa, dia tidak bisa, melakukan kejahatan," ujar Trump.
Jaksa Agung AS Pam Bondi mengatakan, jaksa akan menuntut hukuman mati kepada pelaku jika korban tewas.