Pemberontak Separatis Serang Desa, 26 Orang Tewas
YAOUNDE, iNews.id - Pemberontak separatis menyerang sebuah desa di Kamerun. Akibatnya, 26 warga tewas.
Serangan dilakukan Pemberontak Anglophone di Desa Ballin, Distrik Akwaya, Sabtu (25/6/2022). Pemberontakan separatis telah memperparajh konflik antaretnis yang telah berlangsung lama atas tanah di wilayah tersebut.
Pemberontak Anglophone mulai memerangi militer Kamerun di wilayah Barat Daya dan Barat Laut pada 2017. Hal itu terjadi setelah protes sipil yang menyerukan perwakilan yang lebih besar untuk minoritas berbahasa Inggris ditekan dengan keras.
Petugas medis distrik Akwaya, Enow Daniel Kewong mengatakan kepada Reuters, 26 mayat telah ditemukan sejauh ini. Selain itu ada sejumlah orang hilang setelah serangan. Posyandu desa juga telah terbakar.
Anggota parlemen untuk distrik tersebut, Aka Martin Tyoga mengaku telah diberitahu setidaknya ada 32 orang telah dimakamkan di kuburan massal. Enam di antaranya orang Nigeria.
Sayang, otoritas militer setempat tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Dua sumber lokal mengatakan, serangan itu terkait dengan sengketa tanah antara kelompok etnis Ugare Ballin dan Olitis dari desa terdekat Mavass. Konflik itu diperparah oleh pejuang separatis yang bergabung dengan Olitis.
Para penyerang menyerbu sebuah rumah dan menembak tanpa pandang bulu ke arah warga.
Menurut kelompok masyarakat sipil, pengaburan garis antara berbagai jenis konflik semakin umum terjadi di seluruh wilayah berbahasa Inggris di Kamerun. Di wilayah itu, hukum dan ketertiban sebagian besar telah rusak.
Sebelumnya, Human Rights Watch (HRW) mengatakan separatis di wilayah berbahasa Inggris Kamerun telah meningkatkan jumlah aksi kekerasan tahun ini. Mereka melakukan aksi pembunuhan, penculikan dan serangan terhadap sekolah.
“Kelompok separatis bersenjata menculik, meneror, dan membunuh warga sipil di seluruh wilayah berbahasa Inggris tanpa rasa takut,” kata peneliti senior Afrika tengah, Ilaria Allegrozzi.
Kelompok kampanye itu mengatakan, sejak Januari, separatis bersenjata telah menewaskan sedikitnya tujuh orang, melukai enam lainnya. Mereka juga memperkosa seorang gadis, membakar setidaknya dua sekolah, menyerang sebuah universitas dan menculik hingga 82 orang, termasuk 33 siswa dan lima guru.
Editor: Umaya Khusniah