Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Manajer Hotel di AS Dipenggal Anak Buah, Trump: Hukum Seberat-beratnya!
Advertisement . Scroll to see content

Pemerintah AS Desak Pemimpin Kuba yang Baru Akhiri Penindasan Politik

Jumat, 20 April 2018 - 10:34:00 WIB
Pemerintah AS Desak Pemimpin Kuba yang Baru Akhiri Penindasan Politik
Presiden Kuba yang baru, Miguel Diaz Canel, dan Raul Castro. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS), meski dengan enggan, mengakui transisi Kuba yang memilih Miguel Diaz Canel (57) sebagai pemimpin baru menggantikan Raul Castro (86) pada Kamis 19 April. AS mendesak Canel mengizinkan warga di pulau itu memiliki kebebasan politik yang lebih besar.

Sebelumnya, Majelis Nasional Kuba memilih Canel menggantikan Raul Castro sebagai penguasa 'non-Castro' pertama negara itu selama 60 tahun terakhir.

"Kami kecewa pemerintah Kuba memilih membungkam suara independen dan mempertahankan monopoli yang represif pada kekuasaan, daripada membiarkan rakyatnya memiliki pilihan yang berarti melalui pemilihan yang bebas, adil, dan kompetitif," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Heather Nauert, seperti dilansir AFP, Jumat (20/4/2018).

"Presiden Kuba yang baru harus mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kehidupan rakyat Kuba, menghormati hak asasi manusia, menghentikan penindasan, dan memungkinkan rakyatnya memiliki kebebasan politik dan ekonomi yang lebih besar," ujar Nauert.

AS dan Kuba melanjutkan hubungan diplomatik pada 2015, namun hubungan antara negara-negara tetangga dan bekas musuh pada era Perang Dingin tetap bersifat dingin, dan embargo perdagangan AS sebagian besar tetap berlaku.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut