Pemerintahan AS Kembali Tutup karena Ulah Senator Republik
WASHINGTON, iNews.id – Pemerintahan Amerika Serikat (AS) kembali ditutup, Jumat (9/2/2018) dini hari, setelah Kongres gagal memaksimalkan waktu yang tersisa untuk mengesahkan RUU anggaran pemerintah federal di Gedung Capitol, Washington. Karena terlambat beberapa jam saja, dampaknya pemerintahan AS kembali tutup.
Penutupan pemerintahan AS kedua dalam sebulan terakhir ini bermula dari penundaan sidang selama beberapa jam, setelah senator Republik Rand Paul, memblokir voting pengesahan RUU anggaran yang menjadi nafas keberlangsungan operasioanal pemerintahan. Dia mengusulkan adanya penambahan batas anggaran.
Sebenarnya sebagian besar senator, baik dari Republik dan Demokratm, sudah menyetujui RUU dengan perolehan 71 melawan 28 suara, namun waktu untuk mengesahkannya sudah habis.
Senator John Cornyn mengungkapkan kejengkelannya atas ulah Paul. "Saya tidak tahu mengapa kita membuang-buang waktu di sini. Kita dalam kondisi darurat," kata Cornyn, dikutip dari AFP.
Namun Paul enggan menyerah untuk mendesak rekan-rekannya di Kongres menunda pemungutan hingga waktu yang disediakan yakni hingga Jumat dini hari habis.
"Saya pikir ini adalah perdebatan yang sangat berguna," kata Paul, sesaat sebelum pemungutan suara.
Jika RUU itu lolos di Kongres, maka Presiden Donald Trump tinggal menekennya hingga menjadi UU.
Dengan batalnya pengesahan ini maka pada Jumat pagi waktu setempat, sebagian besar kantor pemerintah federal berhenti beraktivitas sebagaimana 3 pekan lalu.
Meski demikian, Gedung Putih sudah mengantisipasi hal ini. Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB) sudah mempersiapkan langkah untuk mengatasi anggaran operasional.
RUU yang mencakup kesepakatan untuk meningkatkan batas pengeluaran untuk 2 tahun mendatang serta menaikkan plafon utang pemerintah federal sampai Maret 2019, dianggap merupakan solusi krisis pendanaan pemerintah.
Editor: Anton Suhartono