Netanyahu Mau Rezim Zionis Kuat, Kubu Lawan Serukan Pemerintah Bersatu
YERUSALEM, iNews.id - Mantan Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menyerukan persatuan antara partainya, partai Likud yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, serta oposisi utama Biru dan Putih. Seruan itu dia lontarkan setelah pemungutan suara pemilu ditutup, Selasa (17/9/2019).
"Hanya ada satu pilihan bagi kami," kata Ketua Partai Masionalis Yisrael Beitenu kepada para pendukungnya dalam rapat umum pascapemilu, seperti dilaporkan AFP.
Dia menyerukan pemerintah bersatu tanpa partai-partai keagamaan ultra-Ortodoks negara itu.
Sementara itu, Netanyahu mengatakan pada Rabu (18/9/2019) pagi bahwa dia sedang menunggu hasil pemilu. Dia mengaku siap bernegosiasi membentuk pemerintah Zionis yang kuat.
"Dalam beberapa hari mendatang, kami akan mengadakan perundingan untuk mendirikan pemerintah Zionis yang kuat dan untuk mencegah pemerintah anti-Zionis yang berbahaya," katanya, kepada para pendukung dalam rapat umum pascapemilu di Tel Aviv.
Survei yang dilakukan menunjukkan persaingan ketat antara Partai Likud Netanyahu dan partai Partai Biru dan Putih pimpinan Kepala Militer Benny Gantz.
Dengan suara serak dan wajab yang kelelahan setelah berhari-hari kampanye intens, Netanyahu tampaknya mengisyaratkan keterbukaan untuk membentuk pemerintah persatuan nasional, tetapi tidak secara khusus mengatakannya.
Referensi "anti-Zionis" diarahkan pada partai-partai Arab Israel, dengan jajak pendapat menunjukkan mereka bisa menjadi kekuatan terbesar ketiga di parlemen.
Partai-partai itu berpotensi mendukung Gantz sebagai perdana menteri, yang dapat menghalangi peluang Netanyahu membentuk pemerintahan baru.
Netanyahu adalah perdana menteri terlama di Israel. Dia menghadapi tuduhan korupsi, namun tidak akan diperintahkan mundur jika didakwa atas kasus itu.
Editor: Nathania Riris Michico