Pemilu Pertama Pascakudeta, Partai 'Militer' Thailand Unggul Sementara
Thailand mengalami ketidakstabilan politik selama bertahun-tahun, pada umumnya diwarnai pertarungan antara kubu pendukung militer dan kubu mantan perdana menteri yang digulingkan Thaksin Shinawatra. Pemilu kali ini pun tak lepas dari pertarungan antara partai-partai promiliter dan sekutu-sekutu Thaksin.
Jenderal Prayuth Chan-ocha, yang memimpin kudeta untuk menggulingkan adik Thaksin, Yingluck Shinawatra pada 2014, ditunjuk sebagai satu-satunya calon perdana menteri dari partai baru promiliter, Partai Palang Pracha Rath (PPRP).
Di antara partai besar lainnya adalah Partai Demokrat pimpinan mantan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva, dan partai baru, Partai Maju, pimpinan miliarder muda, Thanatorn Juangroongruangkit. Abhisit Vejjajiva langsung mengundurkan diri setelah partainya menelan kekalahan besar.
Thaksin Shinawatra digulingkan dalam kudeta 2006 dan mengasingkan diri untuk menghindari hukuman dalam kasus penyalahgunaan kekuasaan. Namun dia masih mempunyai banyak pendukung, khususnya di wilayah pedesaan dan di kalangan pemilih yang miskin.
Pheu Thai (Untuk Rakyat Thailand) merupakan partai utama yang setia kepada Thaksin yang turut dalam pemilu kali ini.